KOMPAS.com - Kasus flu di Amerika Serikat tahun ini mencapai tingkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat lebih dari 24 juta orang terinfeksi flu, dengan 310.000 rawat inap dan 13.000 kematian.
Sebanyak 44 negara bagian melaporkan kasus flu dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. Dari seluruh spesimen yang diuji, 31,6 persen dinyatakan positif influenza.
Virus yang mendominasi musim ini adalah Influenza A(H1N1)pdm09 dan A(H3N2).
Baca juga: Bagaimana Pneumonia Berkembang dari Flu? Berikut Penjelasannya…
Tingkat rawat inap akibat flu mencapai 64 per 100.000 orang, dengan 48.661 pasien dirawat hanya dalam satu minggu.
Kelompok paling rentan adalah lansia 65 tahun ke atas (196,9 per 100.000 orang), diikuti anak-anak usia 0-4 tahun (55,7 per 100.000 orang).
CDC juga melaporkan 57 kematian anak sejak awal musim flu.
Dari sepuluh kasus baru pada pekan terakhir Januari, delapan disebabkan oleh influenza A dan dua oleh influenza B.
Baca juga: Virus HMPV Mirip Flu dan Covid-19, Begini Gejala dan Cara Penularannya
Tingkat rawat inap mingguan di awal Februari 2025 mencapai 9,2 per 100.000 orang, menyamai rekor musim flu 2017-2018.
Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan musim 2022-2023 dan mendekati puncak musim 2019-2020.
Beberapa faktor yang mempercepat penyebaran flu tahun ini antara lain:
Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur
Mengingat tingginya angka kasus flu di Amerika Serikat, CDC mengingatkan masyarakat melakukan beberapa langkah pencegahan flu, seperti:
Untuk individu berisiko tinggi, dokter menyarankan penggunaan antiviral seperti oseltamivir atau baloxavir dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul.
Kasus flu di AS masih meningkat dan belum mencapai puncaknya. CDC terus memantau situasi dan merekomendasikan tindakan pencegahan ketat.
Bagi warga Indonesia yang bepergian ke AS, mendapatkan vaksin flu sebelum berangkat sangat disarankan. Jika tren ini berlanjut, musim flu tahun ini bisa menjadi yang terburuk dalam sejarah AS.
Baca juga: Kemenkes Imbau Waspada Flu Burung, Surveilans Harus Ditingkatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.