Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Nyeri Saraf Kejepit dengan Bedah BESS Plus

Kompas.com - 14/02/2025, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Penanganan saraf kejepit kini semakin beragam, yang terkini adalah BESS Plus (Biportal Endoscopic Spine Surgery) atau metode endoskopi tulang yang memiliki sayatan luka kecil dan mengurangi risiko kekambuhan.

Biportal endoscopic spine surgery (BESS) adalah tindakan operasi yang menggunakan alat endoskopi (berkamera di ujungnya) untuk mengakses dan memberikan gambaran lebih jelas area tulang belakang yang mengalami gangguan, salah satunya saraf kejepit.

Metode BESS Plus menjadi penyempurna dari metode endoskopi generasi sebelumnya. Kata Plus dalam metode ini adalah singkatan dari Preservation of Ligamentum FlavUmS, ligamentum yang membentang di sepanjang ruas tulang belakang yang bersifat elastis.

Tindakan BESS Plus menambah pilihan bagi pasien nyeri kejepit untuk mengatasi rasa nyerinya, selain penanganan lainnya seperti obat-obatan, fisioterapi, atau pun operasi bedah terbuka untuk pemasangan pen.

Baca juga: Sering Main Gadget Sambil Menunduk, Waspadai Saraf Kejepit di Leher

"Seiring dengan peningkatan teknologi kedokteran dan optik, saat ini sudah ada teknik endoskopi yang terus berkembang. Kalau dulu hanya memakai satu akses atau lubang, saat ini sudah bisa dilakukan dua lubang sehingga dokter bisa mendapat gambaran yang lebih jelas," kata dr.Danu Rolian, spesialis bedah saraf dari Sigma Brain and Spine Center, RS Jakarta.

Ada beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan tindakan ini, antara lain saraf terjepit HNP, penyempitan rongga di tulang belakang (stenosis), saraf terjepit, penyakit degeneratif tulang belakang (spondilosis), hingga penebalan sendi facet.

Keunggulan BESS Plus

Tindakan BESS Plus, menurut dr.Danu memiliki sejumlah keunggulan, antara lain lebih optimal mengatasi saraf kejepit, luka operasi kecil, serta saraf dan struktur tulang belakang tetap terjaga dengan baik.

Pada metode endoskopi generasi sebelumnya, ada risiko kebocoran selubung pembungkus saraf (dura). Jika hal ini terjadi dampaknya adalah luka menjadi sulit kering dan risiko infeksi, meski kasusnya jarang.

Baca juga: Pilihan Pengobatan Saraf Terjepit di Leher

Dengan metode endoksopi terbaru ini, robekan dura bisa dicegah karena dokter memiliki lapang penglihatan yang lebih luas dengan dua akses kamera.

Selain itu, menurut dr.Danu, dalam metode ini ligamentum flavum tetap dipertahankan. Ligamentum flavum memiliki peran penting menjaga pergerakan ruas tulang belakang.

"BESS Plus juga menjamin kestabilan struktur tulang dengan mempertahankan ligamentum flavum sehingga dapat mencegah perlengketan dan kekambuhan," ujarnya.

BESS Plus sudah dikembangkan sejak tahun 2000-an namun baru diterapkan di Indonesia sekitar dua tahun belakangan. Menurut dr.Danu, Korea Selatan menjadi pioner dalam pengembangan metode endoskopi untuk berbagai penyakit.

Di Indonesia, tim dokter spesialis bedah saraf Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta adalah pionir endoskopi BESS PLUS.

Baca juga: Sering Kesemutan di Jari Tangan, Tanda Penyakit Saraf?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal dan Pengendara di Puncak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau