Menurut para ahli, tanpa pengobatan HIV, orang yang terserang AIDS hanya bisa bertahan tiga tahun.
Pada awalnya mungkin tidak ada gejala yang terlihat meski virus itu sudah masuk dalam tubuh. Sehingga seseorang dapat dengan mudah menularkan HIV kepada orang lain, dan sistem kekebalan tubuh menjadi rentan terhadap apa yang disebut penyakit oportunistik.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) penyakit oportunistik antara lain infeksi jamur, pneumonia, salmonella, dan tuberkulosis (TB). Bagi negara dengan angka TB yang tinggi seperti Indonesia, hal ini sangat membahayakan.
Baca juga: Krisis Kesehatan Global: WHO Minta AS Lanjutkan Pendanaan Bantuan
Jika tidak segera mendapat ARV, kerusakan dalam tubuh terus berlanjut. Sistem kekebalan tubuh semakin tidak mampu melawan penyakit. Setiap tindakan harus dilakukan hati-hati agar tidak terpapar kuman, mulai dari makan, hingga bepergian.
Para dokter dan aktivitas HIV/AIDS selama ini terus mengingatkan pengidap HIV untuk rutin mengonsumsi obat setiap hari pada waktu yang sama. Kini kemampuan untuk mengikuti aturan penting tersebut telah goyah.
Pembekuan bantuan luar negeri yang dilakukan pemerintahan Trump selama masa periode peninjauan 90 hari, akan memberikan dampak yang waktu pemulihannya tidak sebentar, sebuah waktu yang tidak dimiliki oleh pengidap HIV/AIDS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.