Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hadapi Ancaman Tripledemic, Lansia Jadi Kelompok Rentan

Kompas.com - 19/02/2025, 19:24 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

1
Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan dunia sedang menghadapi tantangan besar berupa fenomena tripledemic, yakni ketika tiga virus berbahaya, yaitu Respiratory Syncytial Virus (RSV), Covid-19, dan influenza, bersirkulasi secara bersamaan.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan global, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia.

“Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini dunia kesehatan menghadapi tantangan besar. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak luar biasa terhadap sistem kesehatan global, tetapi ancaman lain yang tak kalah serius juga muncul yaitu tripledemic,” ungkap Direktur Penyakit Menular Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, seperti ditulis oleh Antara, Rabu (19/2/2025).

Baca juga: Virus HMPV Tidak Akan Picu Pandemi, Ini Alasannya

Ina menjelaskan, menurut data global, tripledemic telah menyebabkan 8,7 juta infeksi di seluruh dunia.

Salah satu virus yang perlu diwaspadai adalah RSV, yang sering dianggap hanya berbahaya bagi anak-anak.

Namun, penyakit ini bisa menjadi ancaman serius bagi lansia dan individu dengan penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

Risiko bagi lansia di Indonesia

Kemenkes juga menyoroti peningkatan jumlah lansia di Indonesia yang berpotensi menghadapi risiko tinggi terkait infeksi saluran pernapasan.

Jumlah penduduk Indonesia kini mencapai 279 juta jiwa, dengan peningkatan penduduk sekitar 2,7 juta jiwa per tahun.

Pada tahun 2030, diperkirakan jumlah lansia mencapai sekitar 14,6 persen, dan pada 2045 bisa mencapai hampir seperlima dari total penduduk.

“Tentu yang harus kita waspadai bahwa 20 persen lansia Indonesia tersebut dapat mengalami penyakit kronis seperti penyakit jantung, paru, dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi penapasan,” kata Ina.

Baca juga: Ahli Gizi: Porsi Makan dan Cairan Penting Atasi Sembelit pada Lansia

Beban ekonomi dan kesehatan

Kemenkes juga mengingatkan pentingnya memperhatikan beban ekonomi yang ditimbulkan akibat infeksi saluran pernapasan pada lansia.

Biaya pengobatan bagi pasien dengan infeksi pernapasan berat dapat mencapai Rp70 juta hingga Rp200 juta per pasien, terutama bagi mereka yang memerlukan perawatan di ICU.

Ina menjelaskan, meskipun masyarakat Indonesia sudah semakin memahami dampak virus pada saluran pernapasan, kesadaran akan pencegahan dan upaya perlindungan terhadap kelompok berisiko tinggi perlu terus diperkuat.

“Dalam platform Satu Sehat kami, individu dapat dengan mudah mengakses informasi terkini mengenai penyakit infeksi menular dan upaya-upaya untuk pencegahannya,” tambah Ina.

Baca juga: Deteksi Virus HMPV dengan Swab Hidung PCR, Begini Kata Dokter

Dr. Alfinella Izhar Iswandi, Project Management Office (PMO) dari Ditjen P2P Kemenkes, menambahkan bahwa pembiayaan untuk penyakit pernapasan di Indonesia meningkat signifikan antara 2018 hingga 2022.

Tren pengeluaran ini diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pasien dan penyakit terkait pernapasan.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2023, penyakit pneumonia telah menghabiskan biaya sebesar Rp8,7 triliun, diikuti oleh penyakit Tuberkulosis (TB) dengan biaya Rp5,2 triliun, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Rp1,8 triliun, asma Rp1,4 triliun, dan kanker paru yang menghabiskan Rp766 miliar.

Dengan meningkatnya jumlah lansia dan tingginya biaya perawatan kesehatan, Kemenkes mengimbau agar langkah-langkah preventif dan promotif dilakukan secara maksimal untuk mencegah penyebaran virus pernapasan, terutama di kalangan kelompok berisiko tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
terimakasih berita nya, sangat berguna sekali untuk kami, karena sebagai lansia
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

70 Link Download Twibbon Idul Fitri 1446 H Keren untuk Dibagikan ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau