KOMPAS.com - Sejak 14 Februari 2025, Paus Fransiskus menjalani perawatan di Rumah Sakit Agostino Gemelli, Roma, akibat bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral.
Pada 22 Februari, ia mengalami krisis pernapasan mirip asma, yang mengharuskannya diberikan oksigen. Selain itu, ia juga mengalami penurunan trombosit dan menerima transfusi darah.
Pada 23 Februari, tes darah mengungkapkan tanda-tanda gagal ginjal ringan, tetapi masih dalam kondisi terkendali.
Dikutip dari Time, 24 Februari 2025, meskipun kesehatannya mengalami naik-turun, laporan Vatikan menyebutkan bahwa ia tetap sadar, bercanda dengan staf medis, serta membaca pesan dari para pendukungnya.
Menurut Dr. Panagis Galiatsatos dari Johns Hopkins, kasus kesehatan Paus menunjukkan rentannya lansia terhadap infeksi pernapasan, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit paru-paru seperti dirinya, yang pernah kehilangan sebagian paru akibat pneumonia saat muda.
Baca juga: Paus Masih Dirawat akibat Infeksi Pernapasan Polimikroba
Seiring bertambahnya usia, sistem imun melemah, membuat lansia lebih sulit melawan virus dan bakteri.
Selain itu, paru-paru menjadi lebih kaku, dan otot pernapasan melemah, membuat proses bernapas lebih sulit.
Paus Fransiskus, dengan riwayat operasi paru-paru, lebih berisiko mengalami komplikasi pernapasan yang serius.
Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Selain itu, lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan gangguan jantung cenderung memiliki respon tubuh yang lebih lemah terhadap infeksi.
Menurut Dr. Andrew Meltzer dari George Washington University, infeksi pernapasan yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke paru-paru bagian bawah dan menyebabkan pneumonia yang lebih parah.
Hal ini yang terjadi pada Paus, di mana bronkitisnya berkembang menjadi pneumonia dengan komplikasi tambahan.
Baca juga: Seberapa Serius Kondisi Penyakit Paus Fransiskus?
Kasus Paus Fransiskus menjadi pengingat penting bahwa infeksi pernapasan pada lansia bisa berkembang dengan cepat dan berbahaya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi mereka meliputi:
Kondisi Paus Fransiskus menegaskan bahwa infeksi saluran pernapasan tidak boleh diremehkan pada lansia.
Dengan meningkatnya jumlah populasi lansia, terutama di Indonesia, perhatian lebih terhadap kesehatan mereka menjadi semakin penting.
Baca juga: Apa Itu Pneumonia Ganda, Penyakit yang Dialami Paus Fransiskus?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.