Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 16:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang adalah hal yang wajar mengalami kaki berkeringat, misalnya ketika tubuh kepanasan, emosi, atau sedang melakukan olahraga.

Tubuh berkeringat adalah hal yang wajar karena terdapat sekitar tiga hingga empat juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh.

Kaki, telapak tangan, dan ketiak adalah bagian tubuh yang memiliki kadar kelenjar keringat yang lebih tinggi dari bagian tubuh lain.

Baca juga: Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Berkeringat Serta Cara Mengatasinya

Walaupun kaki berkeringat adalah hal yang terjadi secara alami, keringat yang berlebihan dapat menjadi masalah bahkan menandakan kondisi medis tertentu.

Jika kaki yang berkeringat secara berlebihan tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti bau kaki, kutu air, dan jamur kuku.

Selain itu, kaki yang berkeringat secara berlebihan dapat mengindikasikan suatu kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis.

Penyebab

Tubuh mengeluarkan keringat adalah hal yang normal dan terdapat tiga fungsi utama keringat, yakni:

  1. Mempertahankan suhu tubuh, dengan keringat suhu tubuh tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi
  2. Ekskresi, keringat adalah cara lain bagi tubuh untuk membuang air dan garam
  3. Perlindungan kulit, keringat mengandung sedikit asam yang membantu melindungi kulit dari kuman (bakteri) dan menjaga kulit tetap kenyal

Merangkum dari Patient Info dan Feet First Clinic, jumlah keringat yang keluar pada manusia disesuaikan dengan jumlah kelenjar keringat yang bekerja dan aktivitasnya.

Aktivitas ini diatur oleh saraf dan hormon serta dipengaruhi oleh jenis kelamin, yang mana pria lebih banyak berkeringat daripada wanita.

Ketika semua kelenjar keringat bekerja pada kemampuan maksimum, laju keringat manusia dapat melebihi tiga liter per jam.

Baca juga: Benarkah Telapak Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-paru Basah?

Namun, keringat berlebih yang terjadi pada kaki sering dialami remaja dan wanita hamil karena perubahan hormon yang memicu keringat.

Dalam sepasang kaki setidaknya terdapat 250.000 kelenjar keringat yang umumnya menghasilkan sekitar setengah liter keringat dalam satu hari.

Inilah yang menyebabkan kaki mengeluarkan keringat lebih banyak daripada bagian tubuh lainya.

Namun, tidak semua orang mengeluarkan keringat dengan kecepatan yang sama. Usia, berat badan, massa otot, dan tingkat kebugaran memengaruhi jumlah keringat.

Selain itu, terdapat kemungkinan penyebab kaki berkeringat diantaranya:

  1. Panas, baik cuaca maupun suhu tubuh yang tinggi (demam)
  2. Aktivitas berat, misalnya olahraga
  3. Emosi, seperti kecemasan dan stres emosional
  4. Berdiri sepanjang hari
  5. Berat badan berlebih (obesitas)
  6. Kesalahan pemilihan alas kaki, sepatu yang ketat menyebabkan keringat tidak dapat menguap
  7. Hiperhidrosis, kondisi keturunan ketika tubuh mengeluarkan keringat berlebih yang tidak normal
  8. Efek obat yang diresepkan, khususnya beberapa jenis antidepresan
  9. Keringat malam, sering terjadi akibat menderita diabetes atau menopause
  10. Beberapa kondisi medis, seperti:
    1. Diabetes, efek obat dapat memicu keringat malam
    2. Infeksi katup jantung (endokarditis)
    3. Gangguan kecemasan umum
    4. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid)
    5. Kanker darah (leukemia)
    6. Kanker pada sel-sel sistem limfatik tubuh (limfoma)
    7. Infeksi tuberkulosis

Baca juga: Cara Mengatasi Tangan Berkeringat

Meskipun demikian, hingga saat ini masih belum diketahui penyebab pasti dari keringat berlebih.

Gejala

Selain keluarnya keringat, gejala kaki berkeringat lainnya adalah adanya bau yang berlebihan, kaki tampak memutih, dan sulit untuk mencengkeram sepatu.

Bau kaki disebabkan oleh bakteri yang muncul dalam kondisi lembab dan hangat di dalam sepatu.

Diagnosis

Beberapa metode berikut mungkin dapat dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyebab kaki berkeringat:

  • Tes laboratorium, seperti tes darah, urine, atau tes lain
    Tes ini dilakukan untuk melihat apakah keringat keluar disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti hipertiroid atau gula darah rendah (hipoglikemia).
  • Tes keringat

Untuk mengukur tingkat keparahan kondisi pasien

Perawatan

Melansir Mayo Clinic, jika ditemukan kondisi medis yang memicu kaki berkeringat maka terlebih dahulu dokter akan menangani kondisi tersebut tersebut.

Namun, jika tidak ditemukan penyebab yang jelas maka pengobatan dilakukan untuk mengendalikan keringat berlebih.

Baca juga: 8 Penyebab Berkeringat Saat Tidur Malam dan Cara Mengatasinya

Berikut beberapa penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kaki berkeringat, antara lain:

  • Terapi iontophoresis, untuk menghambat keringat
  • Suntik botulinum toksin (suntik botox) pada kaki untuk menghambat saraf yang menyebabkan keringat berlebih untuk sementara
  • Obat oral, sejenis glycopyrrolate dan propantheline bromide untuk mencegah terstimulasinya kelenjar keringat
  • Beta-blockers jika keringat berlebih terjadi karena stres
  • Jika obat-obatan tidak berhasil mengatasi keringat berlebih, dokter mungkin akan melakukan operasi Endoscopic Thoracic Sympathectomy (ETS).

Selain secara medis, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi kaki berkeringat secara mandiri, antara lain:

  • Mencuci kaki secara teratur dan dikeringkan dengan benar
  • Gunakan sabun antibakteri untuk mencuci kaki
  • Gunakan teh hitam untuk merendam kaki yang berkeringat
  • Menggunakan produk antiperspirant untuk mencegah keringat
  • Mengganti kaus kaki setidaknya dua kali sehari
  • Menggunakan bedak kaki dua kali sehari
  • Oleskan sedikit alkohol gosok di antara jari-jari kaki atau di area kaki yang berkeringat untuk mengeringkan kaki

Pencegahan

Dikutip dari Medical News Today, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kaki berkeringat, diantaranya:

Baca juga: 10 Penyebab Berkeringat Saat Tidur yang Penting Diketahui

  1. Mencatat kejadian kaki berkeringat dan temukan polanya
    Hal ini dilakukan untuk membantu mencari tahu pemicu keringat kaki sehingga dapat menghindari atau membatasi melakukan pemicu tersebut.
  2. Mengenakan kaus kaki yang tepat
    Gunakan bahan katun untuk mengatasi kaki berkeringat
  3. Gunakan semprotan kaki atau bedak antijamur
    Hal ini dapat membantu menjaga kaki tetap kering dan bebas bau
  4. Gunakan alas kaki yang tepat
    a. Pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti kanvas atau kulit
    b. Hindari sepatu yang terlalu ketat
    c. Pilih sol penyerap atau penghilang bau untuk mencegah bau kaki
  5. Menggunakan alas kaki secara bergantian
  6. Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk mengurangi kemungkinan berkeringat

Meskipun telah melakukan tindakan pencegahan bukan berarti dapat menghentikan kaki dari berkeringat sebab hal tersebut terjadi secara alami.

Lakukan konsultasi dengan dokter jika mengalami keringat berlebih yang mengganggu aktivitas sehari-hari untuk mendapat penanganan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau