Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2021, 07:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri punggung merupakan kondisi yang tidak menyenangkan karena punggung yang terasa sakit menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Salah satu penyebab nyeri punggung adalah spondylolisthesis, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika tulang belakang bergeser atau terlepas dari tempat normalnya.

Penyakit ini biasanya terjadi pada punggung bagian bawah atau lumbar spine, tetapi juga dapat terjadi pada bagian tengah hingga bagian atas punggung, atau leher.

Baca juga: Rentan Alami Penuaan, Berikut 4 Cara Jaga Kesehatan Tulang Belakang

Pergeseran tulang belakang ini memberikan tekanan pada saraf yang dapat menyebabkan rasa sakit di punggung bagian bawah atau kaki.

Jenis

Mengutip Cleveland Clinic, terdapat tiga jenis spondylolisthesis yang paling umum, yaitu:

  1. Congenital spondylolisthesis
    Terjadi ketika tulang belakang bayi tidak terbentuk secara sempurna selama di dalam kandungan
  2. Isthmic spondylolisthesis
    Terjadi pada orang yang memiliki riwayat spondylolysis sehingga retakan atau fraktur dapat melemahkan tulang belakang sehingga dapat bergeser tiba-tiba
  3. Degenerative spondylolisthesis
    Terjadi karena faktor usia atau penuaan karena cakram yang melindungi tulang belakang kehilangan air yang dapat menyebabkan tulang bergeser

Gejala

Merangkum WebMD dan Healthline, gejala spondylolisthesis bervariasi, bahkan pada kasus yang ringan penderita mungkin tidak merasakan gejala apa pun.

Namun, pada kasus yang parah, penderita mungkin tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, berikut beberapa gejala dari spondylolisthesis:

  1. Nyeri pada punggung bagian bawah
  2. Punggung terasa kaku dan tegang
  3. Kesemutan atau mati rasa yang menyebar dari punggung bawah hingga ke kaki
  4. Otot-otot harmstring atau otot di sekitar paha bawah menegang atau mengencang
  5. Sulit berdiri atau berjalan

Baca juga: Cedera Harmstring

Penyebab

Mengutip National Health Service, spondylolisthesis dapat disebabkan oleh:

  • Cacat bawaan lahir karena tulang belakang yang tidak terbentuk secara sempurna ketika masih di dalam kandungan
  • Cedera berulang pada tulang belakang
  • Sendi pada tulang belakang meradang atau aus, biasanya terjadi pada orang tua
  • Kelainan tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh tumor

Faktor risiko

Dilansir dari Cleveland Clinic, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami spondylolisthesis:

  1. Atlet
    Seseorang yang berprofesi sebagai atlet di masa mudanya, seperti pesenam dan pemain sepak bola, berisiko mengalami spondylolisthesis di kemudian hari
  2. Genetika
    Penderita isthmic spondylolisthesis dilahirkan dengan bagian tulang belakang (pars interarticularis) yang lebih tipis sehingga menyebabkan tulang belakang bergeser
  3. Usia
    Seiring bertambahnya usia, kondisi tulang belakang semakin melemah dan terjadi yang dapat menyebabkan tulang belakang bergeser

Diagnosis

Dirangkum dari Cleveland Clinic dan Healthline, pemeriksaan fisik adalah langkah pertama untuk mendiagnosis spondylolisthesis.

Baca juga: 4 Cara Jaga Menjaga Kesehatan Tulang Belakang

Dokter akan memeriksa area yang nyeri dan melihat rentang gerak, serta mengamati postur tubuh dan gaya berjalan penderita.

Penderita spondylolisthesis umumnya akan mengalami kesulitan untuk mengangkat atau menggerakkan kaki selama pemeriksaan ini.

Selain itu, tes pencitraan, seperti rontgen, CT scan, atau MRI scan juga dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis.

Rontgen tulang belakang dapat membantu dokter untuk melihat posisi tulang belakang, sedangkan CT scan atau MRI scan dapat menunjukkan kondisi tulang belakang lebih detail.

Perawatan

Dikutip dari Cleveland Clinic, penanganan spondylolisthesis, di antaranya adalah:

  1. Istirahatkan tubuh dari segala aktivitas, termasuk membungkuk, mengangkat, dan gerakan olahraga tertentu
  2. Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.jika tidak efektif maka dokter akan memberikan resep obat dengan dosis yang lebih tinggi
  3. Memberikan suntikan kortikosteroid pada area saraf yang tertekan atau di bagian tengah tulang belakang
  4. Fisioterapi, untuk meningkatkan rentang gerak di punggung bawah dan paha belakang, serta mencegah kekakuan
  5. Menggunakan brace atau penyangga untuk mencegah tulang belakang tumbuh semakin melengkung dan membatasi pergerakan
  6. Operasi tulang belakang, dilakukan pada spondylolisthesis parah atau jika penderita tidak sembuh dengan metode pengobatan yang lain

Baca juga: TBC Tulang Belakang (Potts Disease)

Komplikasi

Dilansir dari MedicineNet, berikut beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat spondylolisthesis:

  • Nyeri kronis (berkepanjangan) pada punggung bawah atau kaki
  • Mati rasa hingga kelumpuhan pada kaki
  • Sulit untuk mengendalikan buang air kecil dan buang air besar
  • Saraf tulang belakang mengalami kerusakan permanen

Pencegahan

Melansir Cleveland Clinic, tindakan berikut dapat mengurangi risiko terkena spondylolisthesis:

  1. Lakukan latihan rutin untuk menjaga kekuatan otot punggung dan perut
  2. Pertahankan berat badan yang sehat dan ideal agar tidak membebani tulang belakang
  3. Konsumsi makanan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang
  4. Hindari olahraga atau aktivitas fisik yang dapat menyebabkan tulang belakang cedera
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau