Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2021, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipoparatiroidisme adalah kondisi yang tidak biasa ketika tubuh menghasilkan kadar hormon paratiroid (PTH) yang sangat rendah.

PTH adalah kunci untuk mengatur dan menjaga keseimbangan dua mineral dalam tubuh, yakni kalsium dan fosfor.

Rendahnya produksi PTH pada hipoparatiroidisme menyebabkan kadar kalsium rendah yang tidak normal dalam darah dan peningkatan fosfor dalam darah.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit yang Menyerang Kelenjar Tiroid

Penyebab

Hipoparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid tidak mengeluarkan cukup hormon paratiroid.

Normalnya manusia memiliki empat kelenjar paratiroid kecil di leher, tepatnya di belakang kelenjar tiroid.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipoparatiroidisme meliputi:

  • Operasi leher
  • Penyakit autoimun
  • Hipoparatiroidisme herediter
  • Rendahnya kadar magnesium dalam darah
  • Perawatan radiasi kanker ekstensif pada wajah atau leher.

Gejala

Onset penyakit ini sangat bertahap dan gejalanya bisa ringan.

Banyak orang yang didiagnosis dengan hipoparatiroidisme memiliki gejala selama bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosis.

Gejalanya mungkin sangat ringan sehingga diagnosis dibuat setelah skrining tes darah yang menunjukkan kalsium rendah.

Gejala umumnya merupakan salah satu dari berikut ini:

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

  • Bibir, jari tangan, dan kaki kesemutan
  • Kram otot
  • Kejang otot yang disebut tetani
  • Sakit perut
  • Irama jantung tidak normal
  • Kuku rapuh
  • katarak
  • Deposit kalsium di beberapa jaringan
  • Kesadaran menurun
  • Rambut Kering
  • Kulit kering dan bersisik
  • Nyeri di wajah dan kaki
  • Menstruasi yang menyakitkan
  • Kejang
  • Gigi yang tidak tumbuh tepat waktu, atau sama sekali
  • Enamel gigi yang melemah (pada anak-anak).

Diagnosis

Jika memiliki tanda atau gejala yang berhubungan dengan hipoparatiroidisme, temui dokter segera untuk evaluasi.

Hubungi dokter segera jika mengalami kejang atau kesulitan bernapas. Keduanya bisa menjadi komplikasi hipoparatiroidisme.

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejalanya.

Tes yang akan dilakukan antara lain:

  • Tes darah PTH
  • Tes darah kalsium
  • Magnesium
  • Tes urine 24 jam.

Tes lain yang mungkin dilakukan meliputi:

  • EKG untuk memeriksa irama jantung yang tidak normal
  • CT scan untuk memeriksa deposit kalsium di otak.

Perawatan

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi gejala dan mengembalikan keseimbangan kalsium dan mineral dalam tubuh.

Perawatan yang umum dilakukan adalah:

  • Suplemen kalsium karbonat dan vitamin D yang biasanya harus diminum rutin seumur hidup, kadar darah diukur secara teratur untuk memastikan bahwa dosisnya benar
  • Diet tinggi kalsium dan rendah fosfor
  • Suntikan PTH 
  • Orang yang mengalami serangan tingkat kalsium rendah yang mengancam jiwa atau kontraksi otot yang berkepanjangan diberikan kalsium melalui vena.

Tindakan pencegahan diambil untuk mencegah kejang atau kejang laring. Jantung dimonitor untuk irama abnormal sampai orang tersebut stabil.

Baca juga: 6 Cara Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Tiroid

Ketika serangan yang mengancam jiwa telah dikendalikan, pengobatan dilanjutkan dengan obat-obatan yang diminum.

Komplikasi

Hipoparatiroidisme pada anak-anak dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk, gigi abnormal, dan perkembangan mental yang lambat.

Terlalu banyak pengobatan dengan vitamin D dan kalsium dapat menyebabkan kalsium darah tinggi (hiperkalsemia) atau kalsium urin tinggi (hiperkalsiuria).

Pengobatan yang berlebihan terkadang dapat mengganggu fungsi ginjal, atau bahkan menyebabkan gagal ginjal.

Hipoparatiroidisme meningkatkan risiko:

  • Penyakit Addison (hanya jika penyebabnya adalah autoimun)
  • Katarak
  • Penyakit Parkinson
  • Anemia pernisiosa (hanya jika penyebabnya adalah autoimun)

Pencegahan

Tidak ada tindakan khusus untuk mencegah hipoparatiroidisme.

Namun, jika seseorang dijadwalkan untuk menjalani operasi tiroid atau leher, bicarakan dengan ahli bedah tentang risiko kerusakan kelenjar paratiroid selama menjalani prosedur.

Dokter mungkin memilih untuk menguji kadar kalsium, hormon paratiroid, dan vitamin D serta meminta pasien memulai suplementasi jika diperlukan sebelum operasi.

Baca juga: 6 Cara Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Tiroid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau