Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kista epidermoid adalah benjolan kecil nonkanker di bawah kulit.

Kista ini dapat muncul di mana saja di kulit, tetapi paling umum di wajah, leher, dan batang tubuh.

Kista epidermoid tumbuh lambat dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga jarang menimbulkan masalah atau memerlukan pengobatan.

Baca juga: Kista

Pengidapnya mungkin memilih untuk menghilangkan kista jika penampilannya mengganggu atau apabila menyakitkan, pecah, hingga terinfeksi.

Penyebab

Kista epidermoid merupakan penyakit yang sangat umum. Penyebabnya sendiri tidak diketahui.

Kista terbentuk ketika permukaan kulit terlipat dengan sendirinya.

Kista kemudian diisi dengan kulit mati karena seiring dengan pertumbuhan kulit, kista tidak dapat ditumpahkan seperti di tempat lain di tubuh.

Ketika kista mencapai ukuran tertentu, benjolan biasanya berhenti tumbuh.

Orang dengan kista berpotensi memiliki anggota keluarga yang juga memilikinya.

Kista jenis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada pada anak-anak.

Terkadang, kista epidermoid disebut kista sebasea. Hal ini tidak benar karena kandungan kedua jenis kista tersebut berbeda.

Kista epidermis diisi dengan sel kulit mati, sedangkan kista sebasea diisi dengan bahan berminyak kekuningan. 

Gejala

Gejala utama kista epidermoid biasanya berupa benjolan kecil yang tidak nyeri di bawah kulit.

Benjolan biasanya terdapat di wajah, leher, dan badan. Kondisi ini sering memiliki lubang kecil atau lubang di tengahnya.

Baca juga: Kenali Apa itu Kista, Jenis, sampai Penyebabnya

Kista biasanya tumbuh perlahan dan tidak menyakitkan.

Jika benjolan menjadi terinfeksi atau meradang, gejala lain yang bisa terjadi meliputi:

  • Kulit kemerahan
  • Kulit nyeri atau sakit
  • Kulit hangat di daerah yang terkena
  • Bahan berwarna putih keabu-abuan, seperti keju, berbau busuk yang keluar dari kista.

Diagnosis

Hubungi dokter segera jika melihat ada pertumbuhan baru di tubuh.

Meskipun kista tidak berbahaya, dokter harus memeriksa untuk memastikan tanda-tanda kanker kulit.

Beberapa kanker kulit terlihat seperti nodul kistik, jadi mintalah benjolan baru diperiksa oleh dokter.

Juga jika kista menjadi kemerahan atau nyeri, segera hubungi dokter.

Dalam kebanyakan kasus, penyedia layanan kesehatan dapat membuat diagnosis dengan memeriksa kulit.

Terkadang, biopsi mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kondisi lain.

Jika dicurigai infeksi, pasien mungkin perlu melakukan kultur kulit.

Perawatan

Kista epidermoid tidak berbahaya dan tidak perlu diobati kecuali jika menimbulkan gejala atau menunjukkan tanda-tanda peradangan (kemerahan atau nyeri tekan).

Baca juga: Kista: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Jika gejala lain terjadi, dokter umumnya menyarankan perawatan di rumah dengan menempatkan kain lembab hangat (kompres) di atas area yang terkena untuk membantu mengeringkan dan menyembuhkan kista.

Tergantung pada kondisinya, kista dapat juga disembuhkan dengan:

  • Obat steroid, jika meradang atau bengkak
  • Operasi, jika menjadi lunak, bengkak, dan membesar
  • Resep antibiotik, jika terinfeksi.

Komplikasi

Kista epidermoid dapat terinfeksi dan membentuk abses yang menyakitkan.

Kista juga dapat kembali jika tidak sepenuhnya dihilangkan dengan operasi.

Pencegahan

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah kista epidermoid.

Tetapi pasien dapat mencegah kemungkinan infeksi dan jaringan parut dengan tidak menekan, menusuk, menusukkan jarum ke dalamnya, atau memotongnya.

Apabila meradang parah atau terinfeksi, pasien harus segera mendapatkan perawatan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com