Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2021, 09:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cukup banyak orang yang menderita penyakit kista. Kista ditandai dengan munculnya benjolan di kulit atau di dalam tubuh.

Kista memiliki ukuran yang bervariasi dari mikroskopis hingga sangat besar, dan menyerang siapa pun tanpa memandang usia.

Walaupun kista dapat tumbuh di seluruh bagian tubuh, tetapi kondisi ini paling sering menyerang wanita dengan tumbuh dan menimbulkan masalah kesehatan di kulit, rahim, payudara, dan ginjal.

Baca juga: Kenali Apa itu Kista, Jenis, sampai Penyebabnya

Simak beberapa informasi di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kista.

Gejala

Dilansir dari Medical News Today, setiap jenis kista akan memunculkan gejala yang berbeda.

Biasanya diawali dengan adanya benjolan abnormal khususnya ketika kista tumbuh di kulit.

Sedangkan kista yang tumbuh di otak memunculkan gejala seperti sakit kepala, mual, mengantuk, kejang, vertigo, hingga kelumpuhan dan sulit berjalan.

Kista payudara ditandai dengan munculnya benjolan pada payudara, payudara terasa nyeri, dan keluarnya cairan berwarna dari puting susu.

Diagnosis

Dokter biasanya mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan tubuh.

Untuk lebih memastikannya, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan lanjutan.

Pada kista yang tumbuh di dalam tubuh, misalnya, pasien harus melakukan pemeriksaan fisik seperti tes darah lengkap, USG, CT scan, atau MRI untuk mendeteksinya.

Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan berupa biopsi atau pengambilan sampel jaringan kista. Hal ini dilakukan untuk memastikan kista bersifat kanker atau tidak.

Baca juga: 4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita

Komplikasi

Memiliki bentuk yang serupa dengan tumor dan kanker kebanyakan kista bersifat jinak atau non-kanker dan tidak berbahaya.

Namun beberapa kista dapat berkembang menjadi kanker atau prakanker. Oleh karena itu, perlu penanganan yang tepat agar kista tidak berbahaya dan mengganggu organ tempat kista tumbuh.

Dilansir dari Healthline, pertumbuhan kista cenderung lambat dan kebanyakan tidak menyakitkan.

Kista akan berbahaya ketika terjadi :

  • Infeksi
  • Bertambah besar
  • Menekan saraf atau pembuluh darah
  • Tumbuh pada area sensitif
  • Mempengaruhi fungsi organ

Jenis

Beberapa jenis kista di bawah ini adalah jenis yang umum terjadi beserta bahayanya:

Baca juga: Apakah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri?

  1. Kista ganglion: sering muncul di persendian seperti pergelangan tangan dan pergelangan kaki, jika berukuran kecil tidak sakit dan tidak berbahaya
  2. Kista ginjal: mengandung cairan termasuk darah, dapat muncul sejak lahir atau karena penyakit pembuluh darah ginjal
  3. Kista ovarium/rahim: muncul secara alami saat wanita dalam masa subur, bersifat jinak tapi dapat tumbuh sangat besar dan menyebabkan perut menonjol
  4. Kista epidermoid: sering ditemukan di wajah, kepala, leher, punggung, atau alat kelamin yang disebabkan oleh penumpukan keratin di bawah kulit
  5. Kista Bartholin: tumbuh karena saluran kelenjar bartholin dalam vagina tersumbat
  6. Kista Baker: tumbuh di dalam lutut bagian belakang dan terasa sakit jika lutut digerakkan
  7. Kalazion: berupa pembengkakan di kelopak mata atas atau bawah, biasanya tidak nyeri, bukan bintitan
  8. Kista payudara: sebagian besar tidak bersifat kanker
  9. Kista pilonidal: tumbuh di dekat tulang ekor, biasanya berisi rambut dan serpihan kulit
  10. Kista jerawat: tumbuh pada wajah, dada, leher, punggung, dan lengan. Jika berukuran besar terasa menyakitkan dan berisi nanah
  11. Kista epididimis: tumbuh di pembuluh darah yang menempel pada testis dan tidak mengganggu kesuburan

Penyebab

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kista tumbuh di bagian tubuh, di antaranya:

  • Infeksi
  • Faktor genetik
  • Peradangan kronis
  • Penyumbatan saluran dalam tubuh
  • Tumor
  • Parasit
  • Cedera pada pembuluh darah
  • Cacat pada sel
  • Kelainan pada organ embrio yang sedang berkembang

Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Bantu Ringankan Gejala Kista Ovarium

Perawatan

Pilihan pengobatan untuk kista disesuaikan dengan jenis kista, ukuran, letak, dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.

  • Dokter akan menggunakan jarum untuk mengalirkan cairan dari kista. Kemudian, dokter memberikan obat-obatan seperti suntikan kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan pada kista.
  • Dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan jika pengeringan tidak berhasil atau ukuran kista sangat besar, dan sulit dijangkau.

Pencegahan

Sebagian besar jenis kista tidak dapat dicegah tetapi terdapat beberapa pengecualian:

  • Mereka yang rentan terhadap kista ovarium mungkin dapat mencegah pembentukan kista baru dengan menggunakan kontrasepsi hormonal.
  • Pada kista pilonidal dapat dicegah dengan menjaga kulit di daerah yang terkena tetap bersih dan kering, serta lebih banyak berdiri daripada duduk dalam waktu yang lama.
  • Untuk mencegah kalazion dengan cara membersihkan kelopak mata di dekat garis bulu mata dengan pembersih yang lembut agar saluran minyak tidak tersumbat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau