Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2022, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astrositoma adalah jenis kanker yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.

Astrositoma dimulai di sel astrosit yang mendukung sel saraf.

Tanda dan gejala astrositoma tergantung pada lokasi tumor. Astrositoma yang terjadi di otak dapat menyebabkan kejang, sakit kepala dan mual.

Baca juga: Ciri Sakit Kepala yang Mengarah pada Gejala Tumor Otak

Penyebab

Seperti kebanyakan tumor otak, penyebab pasti astrositoma tidak diketahui.

Namun, iradiasi terapeutik diketahui dapat menyebabkan perkembangan astrositoma.

Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bukti komponen genetik dalam beberapa kasus astrositoma.

Jenis

Beberapa jenis astrositoma memiliki area infiltrasi kecil, sementara yang lain lebih menyebar.

Jenis astrositoma tersebut antara lain:

  • Pilocytic, cenderung tidak menyebar dan dianggap nonkanker
  • Diffuse, jenis yang cenderung tumbuh perlahan
  • Anaplastik, jarang terjadi tetapi membutuhkan perawatan agresif
  • Glioblastoma, tumbuh secara agresif dan merupakan tumor otak primer kanker yang paling umum
  • Astrositoma sel raksasa subependimal, terkait dengan tuberous sclerosis, suatu kondisi genetik.

Gejala

Gejala astrositoma tergantung pada ukuran dan lokasi astrositoma. Gejala umumnya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Hilang ingatan
  • Kejang
  • Perubahan status mental
  • Kelelahan
  • Masalah penglihatan
  • Gangguan kognitif dan motorik lainnya.

Baca juga: Apa Penyebab Terjadinya Tumor Otak?

Peningkatan tekanan intrakranial dapat menyebabkan refleks abnormal atau kelemahan pada satu sisi tubuh.

Diagnosis

Mendiagnosis astrositoma bisa sulit karena gejalanya mirip dengan gangguan neurologis lainnya.

Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan tes yang efektif dalam mendiagnosis astrositomas.

Computed tomography (CT scan) juga dapat digunakan jika pasien tidak dapat menjalani MRI.

Tes lainnya yang dapat digunakan meliputi:

  • Angiografi
  • Tomografi emisi positron (PET scan)
  • Elektroensefalografi (EEG)
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Rontgen dada
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal
  • Biopsi.

Perawatan

Melansir Mayo Clinic, pilihana perawatan astrositoma meliputi:

  • Pembedahan untuk mengangkat astrositoma
  • Terapi radiasi, seperti sinar-X atau proton untuk membunuh sel kanker
  • Kemoterapi
  • Uji klinis
  • Perawatan suportif (paliatif).

Baca juga: Mengenal Gejala Awal Tumor Otak Berdasarkan Jenisnya

Segera hubungi dokter jika memiliki gejala yang mengarah pada astrositoma.

Komplikasi

Astrositoma dapat menjadi pemicu yang menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti:

  • Kerusakan pada otak atau sistem saraf yang menyebabkan masalah dengan koordinasi, kekuatan otot, bicara, atau penglihatan
  • Kejang
  • Masalah setelah operasi, seperti infeksi atau pendarahan, dan masalah dengan anestesi umum
  • Infeksi dan pendarahan dari kemoterapi
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda pada anak
  • Gangguan belajar pada anak
  • Masalah memiliki anak di masa depan (infertilitas)
  • Kembalinya kanker
  • Pertumbuhan kanker lainnya.

Pencegahan

Karena penyebabnya tidak diketahui. Cara mencegah astrositoma juga belum diketahui pasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau