Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Yoris Sebastian Didik Anaknya Lebih Kreatif

Kompas.com - 14/05/2014, 14:40 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Memiliki buah hati yang kreatif sekaligus pintar merupakan dambaan setiap orangtua. Kreativitas diperlukan anak bukan hanya untuk memecahkan masalah tapi juga bagi daya menciptanya. Pola asuh yang tepat diperlukan agar anak memiliki kreativitas.
 
Salah satu kiat jitu yang diterapkan oleh Yoris Sebastian Nisiho (41), pendiri dan pemilik OMG Creative Consulting, pada putrinya Deara Aprille Nisiho (2) adalah dengan sebisa mungkin mencegah mengatakan kata "jangan". Kata tersebut menurut dia akan menghambat kreativitas anak.
 
"Sebisa mungkin saya menahan diri mengatakan "jangan" pada anak. Sebagai gantinya, untuk menyatakan pelarangan, saya cenderung untuk menghentikan apa yang seharusnya tidak ia lakukan," katanya saat ditemui, Selasa (13/5/2014) di Jakarta.
 
Sebagai contoh, misalnya saat masih bayi dan menyusu, Deara pernah mengigit puting susu ibunya. Alih-alih mengatakan "jangan", Yoris meminta istrinya untuk menarik puting susunya untuk menghentikan aksi Deara.
 
"Dengan begitu, Deara tahu kalau apa yang dilakukannya salah dan lama-lama tidak mengulangiya lagi. Meskipun itu proses, harus berulang-ulang baru ia mengerti," kata pria yang pernah mendapat penghargaan Most Promising Entrepreneur dalam ajang Asia Pacific Entrepreneur Award Winner ini.

Kreativitas juga bisa dibentuk dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya dengan bebas. Kegiatan belajar juga harus dilakukan dalam suasana menyenangkan.

 
Upaya Yoris dan istrinya dalam mendidik putrinya tersebut tidak sia-sia. Di usianya yang baru dua tahun, Deara sudah mampu menyebutkan alfabet lengkap dari A sampai Z. Bahkan saat diminta menyebutkan huruf secara acak, ia sudah mampu melakukannya dengan benar.
 
Yoris mengatakan, Deara belajar itu sendiri tanpa arahan apalagi paksaan dari orangtuanya. Menurut Yoris, tugas anak-anak seumur Deara hanyalah bermain, jadi belajar pun perlu dilakukan sambil bermain.
 
Meski sudah fasih menyebutkan huruf dan angka, Yoris mengakui, Deara tidak terlalu suka belajar soal bentuk-bentuk bangun datar seperti persegi atau segitiga. Namun Yoris tidak akan memaksakan anaknya mempelajarinya. Paling tidak untuk saat ini, kalau tidak ada minat belajar itu, tidak perlu dipaksakan.
 
"Yang penting kita tidak memaksakan keinginan pada anak. Di usia segitu (balita), biarkan anak bermain apa yang dia sukai, meskipun orangtua perlu menyeimbangkan antara bermain fisik dan digital," ujarnya.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com