Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2014, 11:25 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com - Nyeri pada sendi hingga sulit digerakkan sering dikira penyakit asam urat. Padahal, bisa saja itu gejala Artritis Reumatoid (AR). AR merupakan satu dari sekian banyak penyakit rematik namun ini sebenarnya adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh menyerang jaringan sehat, khususnya persendian.

AR biasanya menimbulkan rasa nyeri pada persendian seperti pergelangan tangan, kaki, dan lutut. Tak hanya persendian kecil, AR juga bisa menyerang sendi tulang belakang, pinggul, leher, bahu, siku, hingga rahang.

Gejala AR yang sering terjadi yaitu persendian terasa sakit dan biasanya disertai tasa panas, kemerahan, nyeri, dan bengkak. "Peradangan biasanya pada sendi kecil seperti buku-buku jari dan pergelangan tangan," ujar  dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi, Handono Kalim, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Gejala lain yaitu sendi terasa kaku setiap pagi hari dan berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 6 minggu. Anda juga akan merasa kelelahan dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Perbedaan antara AR dengan rematik lain adalah menyerang kedua sisi, misalnya pergelangan tangan kanan dan kiri. Berbeda dengan asam urat yang biasanya hanya menyerang salah satu pada bagian kaki.

AR bisa menyerang siapa saja dan justru sering muncul pada usia produktif 20-40 tahun. Penyebab utama penyakit AR belum diketahui. Namun, salah satu faktornya yaitu terganggunya sistem kekebalan tubuh. "Sampai saat ini AR belum bisa disembuhkan," kata Handono.

Pengobatan dilakukan hanya untuk mencegah AR bertambah parah. Untuk itu lakukan deteksi dini agar lebih mudah diatasi. Terapkan lah pola hidup sehat seperti jangan merokok dan makan sehat. Rutin lah berolahraga dan aktifitas fisik. Sebab, persendian yang jarang digerakkan mampu membuat kekakuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com