Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melindungi Diri dari Asap bagi Penderita Penyakit Paru dan Jantung

Kompas.com - 12/11/2015, 21:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Asap jika dihirup dalam jumlah besar bisa mengakibatkan manusia terkena berbagai penyakit pernapasan yang menyerang paru-paru. Apalagi, jika dihirup oleh penderita penyakit jantung dan paru-paru, asap bisa menimbulkan efek yang lebih serius, bahkan kematian.

Menurut Dr. Zulkifli Amin dari Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, paparan asap bisa menimbulkan komplikasi pernapasan, bahkan kematian. Sehingga, memperburuk kondisi tubuh mereka yang sudah lemah.

Padahal, oksigen dalam jumlah normal sangat dibutuhkan oleh mereka yang kondisi tubuhnya lemah karena penyakit.

“Ketika oksigen berkurang pada penderita penyakit paru menahun, usia lanjut, asma, dan jantung, maka efek jangka pendek akan berimbas pada kondisi tubuh mereka,” ujarnya dalam forum “Evaluasi Dampak Asap Terhadap Kesehatan” di RSCM, Jakarta (12/11/2015).

Karena itu, para penderita penyakit paru dan jantung harus bisa melindungi diri mereka dari paparan asap, agar penyakitnya tak bertambah parah. Sangat penting untuk memerhatikan kondisi asap di lingkungan sekitar. Selan itu, juga selalu lindungi diri dengan masker setiap keluar rumah, untuk mencegah bahaya lanjutan dari paparan asap.

Dr. Zulkifli menambahkan, meski demikian, masker tak bisa menjadi pelindung dalam waktu lama. Jika penderita penyakit paru dan jantung berada dalam kepungan asap, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memindahkan mereka dari tempat tersebut.

Perlindungan hanya dengan menggunakan masker tidaklah cukup. Masker yang dipakai tentu ada keterbatasan dalam mencegah komplikasi dari asap.

“Pertama, selalu berada di ruangan yang oksigennya bersih, seperti ruangan ber-AC, lalu memakai masker yang memenuhi syarat, dan menyiapkan diri jika mendapat serangan yang akut. Tenaga medis harus tahu riwayat penyakitnya agar penanganan tak meleset. Tapi, perlindungan terbaik bagi penderita paru dan jantung adalah dipindahkan dari tempat berasap, lakukan evakuasi,” jelas dr. Zulkifli. (Gibran Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com