Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2015, 13:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Musim liburan hampir tiba. Bila Anda memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil, ada baiknya untuk melakukannya sebelum larut.

Pasalnya, menurut Dr Stuart Quan, seorang profesor kedokteran yang menangani masalah tidur di Harvard Medical School, pada malam hari, jam alami tubuh memang diatur untuk tidur. Sehingga, orang cenderung kurang waspada setelah malam beranjak larut.


“Ini membantu menjelaskan mengapa kecelakaan berkendara akibat pengendara yang mengantuk lebih mungkin terjadi pada malam hari,” Quan melanjutkan.


David Cloud, chief executive dari the Public Health and Safety Organization (NSF) pun memaparkan, pengemudi yang mengantuk telah menyebabkan lebih dari 6.000 kasus kematian di jalan raya setiap tahunnya.


Dia mencatat, pengemudi yang mengantuk sama berbahayanya dengan pengemudi yang mabuk, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi siapapun yang ingin berkendara di malam hari.

"Stimulan seperti kafein dapat ‘mengelabui’ orang yang kurang tidur menjadi lebih waspada. Namun kenyataannya, seseorang yang hanya memperoleh dua jam tidur atau kurang dalam sehari hari, tak akan merasakan banyak manfaat dari kafein dan tetap akan mengantuk, bahkan kesehatan mereka menjadi lebih buruk,” lanjut Cloud.


Di Indonesia sendiri, menurut paparan BIN (Badan Intelijen Nasional), kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinyatakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pembunuh ketiga terbesar ketiga setelah penyakit jantung koroner dan TBC.


Data WHO di tahun 2011 menunjukkan, sebanyak 67 persen kasus kecelakaan lalu lintas dialami oleh mereka dengan usia produktif, yakni 22-50 tahun. Berdasarkan Outlook 2013 Transportasi Indonesia, terdapat empat faktor penyebab kecelakaan, yaitu kondisi jalan, prasarana transportasi, faktor manusia, dan alam.


Dengan begitu, memilih untuk berkendara jarak jauh di siang hari di mana tingkat kewaspadaan Anda masih dalam fase terbaik merupakan salah satu cara yang dianggap bisa mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.


“Dan yang tak kalah penting, hindari untuk menumpuk ‘utang tidur’. Milikilah tidur yang cukup dan berkualitas sebelum berkendara jauh,” papar Quan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com