Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teri dan Lada, Makanan Khas di Sambas untuk Ibu Melahirkan

Kompas.com - 09/09/2016, 12:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - Memakan nasi dengan tambahan ikan teri, kacang tanah, dan lada setelah melahirkan, masih menjadi tradisi masyarakat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.  Di Sambas, makanan ini lebih dikenal dengan nama pusuk atau berarti ikan teri.

Dulu, ibu yang baru melahirkan hanya boleh makan makanan tersebut selama 40 hari dan minum air putih saja. Mereka tak diperbolehkan makan sayur, buah-buahan, daging, telur, dan makanan lainnya dalam waktu yang telah ditentukan.

Menurut kepercayaan turun-temurun dari nenek moyang mereka, makanan ini dapat menghindari ibu yang baru melahirkan dari berbagai penyakit.

"Pakai lada itu katanya supaya tubuh hangat. Kalau kacang, supaya air susu banyak. Jadi ibu baru melahirkan hanya makan itu terus, ikuti kata orangtua," kata Gustini saat ditemui di perayaan Pekan ASI Sedunia yang digelar Wahana Visi Indonesia di Gedung Serba Guna Saiyung, Desa Trimandayan, Sambas, Rabu (7/9/2016).

Gustini pun sempat menjalankan tradisi ini pada anak pertamanya. Begitu pula dengan Yusnaini, ia mengaku pernah menjalankan tradisi hanya makan nasi dan ikan teri, kacang, serta lada selama 9 hari. Selepas itu, dilakukan acara syukuran untuk bayi yang lahir dengan pemberian tepung tawar.

Namun, seiring masuknya informasi kesehatan untuk ibu dan bayi di Sambas, mereka mulai meninggalkan tradisi hanya makan ikan teri kacang dan lada selama 40 hari.

Bila ibu yang baru melahirkan hanya mengasup makanan tersebut dalam waktu lama, tentu bisa berakibat kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk ibu dan bayi.

Kini, tradisi membuat makanan khas Sambas itu masih dilakukan untuk ibu yang baru melahirkan. Tetapi, bukan untuk dikonsumsi berhari-hari dan tak lagi pantang makan sayur atau makanan selain pusuk.

"Awalnya mulai berkurang waktunya, jadi hanya makan teri sampai tujuh hari. Tapi, kalau sekarang sudah selang-seling, sudah makan sayuran juga, makan daging," lanjut Gustini yang tinggal di Dusun Tanjung Gunung, Desa Trimandayan, Kabupaten Sambas.

Cara membuat makanan khas masyarakat melayu di Sambas ini cukup sederhana. Nasi dicampur dengan ikan teri dan kacang yang sudah digoreng. Untuk menambah rasa, diberi lada yang ditumbuk halus. Lada tersebut sebelumnya sudah dipanaskan di atas kayu.

Kasi Gizi Dinas Kesehatan Sambas, Irwanda menambahkan, edukasi kepada ibu mulai masa kehamilan hingga melahirkan mengenai makanan bergizi pun terus dilakukan di Kabupaten Sambas.

"Saat ini kalau ditanya apakah masih hanya makan ikan teri berhari-hari setelah melahirkan, sudah banyak yang jawab tidak," kata Irwanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com