Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2016, 14:52 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Perempuan yang percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi, akan hidup lebih lama. Itulah hasil dari studi baru yang tampaknya menegaskan kekuatan berpikir positif.

"Studi ini menunjukkan bahwa optimisme dapat menurunkan risiko kematian akibat stroke, penyakit pernapasan, infeksi dan kanker," kata Eric Kim, penulis penelitian.

"Orang yang optimis cenderung untuk bertindak dengan cara yang lebih sehat. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang optimis, ternyata lebih banyak berolahraga, pola makannya lebih sehat dan memiliki kualitas tidur yang lebih baik," kata Kim, peneliti di departemen ilmu-ilmu sosial dan perilaku di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.

Kim menambahkan, sikap optimis juga dapat secara langsung memengaruhi fungsi biologis. Penelitian menunjukkan, bahwa optimisme yang tinggi berhubungan dengan tingkat peradangan yang lebih rendah, tingkat lipid (lemak darah) yang lebih sehat, dan antioksidan yang lebih tinggi, kata Kim.

"Orang optimis juga terbukti dapat menerapkan metode coping (menyesuaikan diri) yang lebih sehat," katanya.

"Ringkasan lebih dari 50 studi menunjukkan bahwa ketika dihadapkan pada tantangan hidup, orang yang optimis lebih bisa menerima keadaan yang tidak dapat diubah, dapat membuat rencana-rencana yang bagus untuk mengatasi tantangan selanjutnya, dan tak segan mencari dukungan dari orang lain bila diperlukan."

Untuk penelitian ini, para ilmuwan meninjau catatan dari 70.000 wanita yang berpartisipasi dalam studi mulai dari 2004 dan 2012.

Para peneliti juga meneliti tingkat optimisme dan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi hasil penelitian, seperti ras, tinggi tekanan darah, diet dan aktivitas fisik.

Secara keseluruhan, risiko kematian akibat penyakit yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hampir 30 persen lebih rendah untuk wanita yang paling optimis, dibandingkan dengan wanita yang memiliki tingkat optomisme paling rendah.

Untuk wanita yang paling optimis, misalnya, risiko kematian akibat kanker adalah 16 persen lebih rendah; risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke atau penyakit pernapasan hampir 40 persen lebih rendah; dan risiko kematian akibat infeksi adalah 52 persen lebih rendah.

Dalam penelitian ini, hubungan antara optimisme dan masa hidup, tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com