Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Bersepeda Pengaruhi Kesehatan Reproduksi Pria?

Kompas.com - 01/03/2020, 20:45 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah pria dibayang-bayangi kekhawatiran, bersepeda dapat memengaruhi kesehatan reproduksi mereka.

Terutama bagi pria yang bersepeda dan sedang promil atau program kehamilan.

Benarkah bersepeda dapat memengaruhi kesehatan reproduksi pria?

Baca juga: 5 Cara Mempercepat Metabolisme Tubuh Selain Olahraga

Sebelum membahas efek bersepeda bagi pria, ada baiknya Anda mengetahui manfaat bersepeda bagi pria.

Melansir BBC, riset pada 2018 lalu menunjukkan, bersepeda bermanfaat bagi kardiovaskuler, alias bisa mencegah penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, studi yang dirilis di Journal of Urology itu menyebut, masalah persendian yang dikeluhkan orang yang doyan berolahraga cenderung minim pada pesepeda.

Riset bersepeda memengaruhi kesehatan reproduksi pria

Muasal kekhawatiran sejumlah pria khawatir bersepeda memengaruhi kesehatan reproduksi mereka berasal dari penelitian pada 2011 lalu.

Melansir Guardian, para peneliti dari Norwegia menganalisis 160 pria yang baru kelar mengikuti tur sepeda jarak jauh.

Hasil riset menunjukkan, satu dari lima pria tersebut penisnya mengalami mati rasa. Durasi mati rasanya bervariasi. Ada yang sampai seminggu setelah bersepeda jarak jauh.

Kondisi mati rasa di organ vital pria disebut menjadi biang disfungsi ereksi.

Baca juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Selain Olahraga

Para peneliti mencatat, sebanyak 13 persen responden prianya mengalami disfungsi ereksi lebih dari seminggu setelah bersepeda jarak jauh.

Penelitian sepeda dan kesehatan reproduksi pria sebelumnya juga digelar pada 2009 lalu.

Para peneliti menguji 15 atlet triatlon (renang, balap sepeda, dan lari) di Spanyol.

Hasil penelitian menunjukkan, atlet yang rutin bersepeda lebih dari 300 kilometer setiap minggu memiliki kadar sperma cukup rendah.

Studi bersepeda tidak merusak kesehatan reproduksi pria

Penelitian lama terkait sepeda dan kesehatan reproduksi pria pada 2009 dan 2011 itu, dibantah tim peneliti asal University of California AS, pada 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com