KOMPAS.com – Selama ini Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata hipertensi ketika berbicara masalah tekanan darah tinggi.
Tapi bagaimana dengan hipertensi pulmonal? Tahukah Anda mengenai hal tersebut?
Apa itu hipertensi pulmonal? Bedakah dengan hipertensi pada umumnya yang sering kita bahas atau dengar?
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Dilansir dari American Heart Association, hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi dalam arteri pulmonalis.
Arteri pulmonalis adalah pembuluh nadi yang membawa darah dari bilik jantung kanan bawah ke paru-paru.
Arteri pulmonalis sama seperti semua pembuluh nadi, bertugas memompa darah menjauhi jantung.
Tapi, berbeda dengan pembuluh nadi lain yang membawa darah dengan konsentrasi oksigen yang tinggi, arteri pulmonalis membawa darah yang sudah terdeoksigenasi.
Tidak seperti tekanan darah sisemik yang mewakili kekuatan darah yang bergerak melalui pembuluh darah di seluruh tubuh, tekanan darah pulmonal mencerminkan tekanan yang diberikan jantung untuk memompa darah dari jantung melalui arteri paru.
Dengan kata lain, tekanan darah pulmonal berfokus pada tekanan aliran darah di paru-paru Anda.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?
Setelah mendapatkan darah yang mengandung karbon dioksidan dari sisa metabolisme tubuh melalui pembuluh vena besar (vena cava), serambi (atrium) kanan jantung akan meneruskan darah ini ke bilik (ventrikel) kanan jantung.
Setelah menerima darah yang kekurangan oksigen ini, bilik kanan jantung akan memompanya ke arteri pulmonalis .
Darah kemudian mengalir ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen dan ke serambi kiri jantung. Dari sana, darah kaya oksigen bergerak ke bilik kiri jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.
Tekanan darah pulmonal biasanya jauh lebih rendah daripada tekanan darah sistemik.
Tekanan arteri pulmonalis normal adalah 8-20 mmHg saat istirahat.
Jika tekanan di arteri pulmonalis lebih besar dari 25 mmHg saat istirahat atau 30 mmHg selama aktivitas fisik, itu sangat tinggi dan dapat disebut hipertensi pulmonal.
Baca juga: 5 Penyebab Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai