Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Hipertensi, Ikuti Takaran Garam Per Hari Berikut...

Kompas.com - 02/07/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Cara menurunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang wajib dijalankan salah satunya yakni diet sehat.

Pengaturan pola makan atau diet hipertensi perlu memperbaiki takaran garam yang dikonsumsi sehari-hari.

Perlu diketahui, garam atau natrium adalah salah satu asupan penting yang diperlukan tubuh.

Tapi, konsumsi garam atau natrium berlebihan dapat membuat tekanan darah melonjak.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Hipertensi, Tak Hanya dengan Obat

Ketika asupan garam terlalu banyak, ginjal rentan kewalahan mengontrol zat ini di dalam tubuh. Imbasnya, darah bisa kebanjiran garam.

Melansir Verywell Health, garam secara alami bersifat mengikat air. Ketika aliran darah mengandung terlalu banyak garam, jumlah air yang terikat semakin besar.

Kondisi ini membuat volume darah meningkat, diikuti kenaikan tekanan darah.

Kadar tekanan darah selalu berubah-ubah. Selain garam, naik dan turunnya tekanan darah tergantung dengan tingkat aktivitas, stres, posisi tubuh, rokok, sampai asupan yang dikonsumsi.

Baca juga: 7 Makanan Pantangan Penderita Hipertensi yang Perlu Dihindari

Takanan garam untuk hipertensi

Dilansir dari American Heart Association, rekomendasi takaran garam untuk setiap individu berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatannya:

  • Takaran garam orang tanpa masalah kesehatan maksimal 2.300 miligram natrium, atau setara satu sendok teh garam per hari.
  • Takaran garam untuk pengidap hipertensi maksimal 1.500 miligram natrium, atau setara antara 5/8 sendok teh garam per hari.
  • Takaran garam untuk penderita hipertensi dan mencegah penyakit jantung maksimal 1.000 miligram per hari, atau hampir setengah sendok teh garam per hari.

Hal yang perlu diingat, natrium tidak hanya garam tapi terkadang juga dapat berupa sodium.

Kandungan natrium atau sodium dapat menyusup dalam makanan olahan dan makanan instan termasuk bumbu instan, acar, kaldu instan, aneka saus, dan penyedap.

Atau, bisa juga masuk ke dalam frozen food atau makanan yang diawetkan seperti keju, ham, sosis, burger, kornet, ikan asin, tempura, serta makanan siap saji.

Sebagian produsen juga tidak mencantumkan sedikit atau banyaknya kandungan natrium atau sodium yang digunakan dalam setiap sajiannya.

Selain memperhatikan takaran garam yang ditambahkan ke dalam masakan, pengidap hipertensi perlu mencermati label di bungkus makanan atau mengindari makanan berkadar garam tinggi di atas.

Baca juga: Darah Tinggi Sebabkan Sakit Kepala Hebat, Waspadai Krisis Hipertensi

Cara mengurangi garam untuk pengidap hipertensi

Menyetop kebiasaan mengonsumsi garam berlebihan memang tidak semudah membalik telapak tangan.

Tapi, penderita hipertensi perlu mengawalinya demi diet lebih sehat dan tekanan darah lebih terkontrol. Berikut beberapa caranya:

  • Secara bertahap, kurangi konsumsi asupan bercita rasa asin ini. Setelah beberapa saat, lidah akan terbiasa dengan takaran garam untuk hipertensi yang cita rasanya tak terlalu asin dan gurih.
  • Bangun kebiasaan untuk cermat membaca seluruh takaran garam, natrium, dan sodium di label kemasan makanan. Pilih yang kandungan zatnya paling sedikit.
  • Pastikan juga pengidap hipertensi tidak menambahkan garam tabur atau garam meja ke dalam hidangan atau masakan yang sudah disajikan.
  • Alih-alih mengonsumsi makanan siap saji, makanan olahan, makanan instan, atau frozen food, selalu pilih jenis makanan segar.
  • Untuk mengganti garam dan natrium tanpa membuat cita rasa menjadi hambar, tambahkan lebih banyak rempah-rempah.

Pertimbangkan untuk disiplin mematuhi takaran garam untuk hipertensi di atas. Dengan begitu diet sehat bisa terlaksana dan tekanan darah lebih terkontrol.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hipertensi Paru, Gejala, dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com