Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 07:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Manfaat meditasi untuk kesehatan fisik dan mental sudah banyak terbukti lewat riset ilmiah.

Selain mengusir stres, meditasi juga terbukti ampuh menjaga kesehatan pencernaan, jantung, meningkatkan konsentrasi dan regulasi emosi.

Bagaimana melakukan meditasi?

Sebagian besar orang mungkin memahami bahwa praktik meditasi dilakukan dengan memejamkan mata, duduk bersila, dan menangkupkan tangan.

Namun, meditasi ternyata punya jenis yang beragam. Terkadang, keragaman jenis
meditasi ini justru menyulitkan, apalagi untuk pemula meditasi.

Jika kamu pemula, kamu mungkin akan bingung memilih jenis meditasi yang paling sesuai untukmu.

Menurut Prita Yulia Maharani, Psikolog dan tim konselor dari aplikasi meditasi online Riliv
mengatakan bahwa kebingungan yang dialami pemula meditasi sangat wajar.

"Memang banyak pemula meditasi yang bingung memilih jenis meditasi yang paling cocok
dengan mereka. Bukan masalah, itu wajar karena mereka nggak mau salah langkah," ungkapnya.

Baca juga: 6 Gejala Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Lalu bagaimana cara memilih jenis meditasi yang cocok? Berikut informasinya:

1. Meditasi mindfulness

Meditasi mindfulness adalah meditasi yang menggabungkan konsentrasi dan kesadaran.
Meditasi ini mengajarkan kamu untuk fokus ke momen saat ini, bukan ke masa lalu atau masa depan.

Saat melakukan meditasi mindfulness, kamu harus memusatkan perhatian pada
keadaan di sekitarmu. Jangan lupa untuk melakukannya secara rutin karena meditasi mindfulness punya banyak manfaat.

Peneliti menunjukkan bahwa meditasi ini dapat mengurangi depresi, kecemasan, dan stres.

2. Meditasi fokus

Jika kamu punya masalah mempertahankan fokus, kamu bisa melatihnya dengan melakukan meditasi fokus.

Meditasi ini akan melibatkan panca inderamu untuk tetap berkonsentrasi. Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk bermeditasi fokus. Misalnya, kamu bisa memfokuskan pikiranmu pada irama napas atau suara jam yang berdenting.

Mungkin awalnya akan sulit karena melatih fokus tidak pernah mudah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau