Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2021, 17:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comNyeri punggung adalah sumber ketidaknyamanan yang dialami oleh orang dewasa, tetapi juga didiagnosis lebih sering pada anak-anak dan remaja.

Pada dasarnya, orang tua pastinya tidak mengharapkan anak yang sehat untuk mengeluh sakit punggung—masalah yang umumnya terkait dengan usia paruh baya atau lebih.

Melansir dari sebuah ulasan berjudul "The epidemiology of chronic pain in children and adolescents revisited: A systematic review", 14 persen hingga 24 persen anak-anak dan remaja mengeluhkan sakit punggung.

Beberapa alasan nyeri punggung mungkin umum pada anak-anak adalah tingkat obesitas yang lebih tinggi, intensitas olahraga yang tinggi, dan peningkatan berat ransel yang dibawa oleh siswa ke sekolah.

Baca juga: Berbagai Hal Tentang Cedera Tulang Belakang yang Harus Kamu Tahu

Penyebab nyeri punggung pada anak pun bermacam-macam, mulai dari nyeri punggung otot hingga tumor.

Oleh karena itu, mengenal penyebab nyeri punggung pada anak menjadi hal yang penting.

Berikut ini beberapa penyebab nyeri punggung pada anak, seperti dilansir dari Very Well Health.

Baca juga: Fanny Kondoh, Istri Presdir Marugame Udon, Positif Hamil Setelah Suami Meninggal

1. Nyeri Punggung Otot

Nyeri punggung otot sejauh ini merupakan penyebab paling umum nyeri punggung pada anak dan remaja.

Cedera termasuk ketegangan otot dan ketegangan ligamen, cedera berlebihan, masalah dengan postur, dan pengondisian otot punggung yang buruk.

2. Fraktur Stres

Fraktur stres dapat terjadi di tulang belakang.

Baca juga: Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang

Paling sering fraktur stres ini terjadi pada remaja dan remaja ini mungkin tidak pernah tahu bahwa cedera telah terjadi.

Seiring waktu, tanda-tanda fraktur stres mungkin muncul.

Jenis fraktur stres tulang belakang yang paling umum disebut spondylolysis, yakni cedera pada tulang di bagian belakang tulang belakang.

Baca juga: Prabowo Akan Lantik Pejabat Sore Ini, Reshuffle Kabinet?

Cedera ini paling sering terjadi pada remaja yang melakukan olahraga yang melibatkan hiperekstensi berulang 3 (membungkuk ke belakang) tulang belakang, seperti pesenam dan penyelam.

Jika fraktur stres terjadi di kedua sisi tulang belakang, ini dapat menyebabkan ketidakstabilan tulang belakang, atau kondisi yang disebut spondylolisthesis.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Salahkan Biden karena Tak Segera Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau