KOMPAS.com - Lelah setelah beraktivitas berat adalah hal yang normal dirasakan. Tapi bagaimana jika rasa lelah yang dirasakan tak kunjung hilang bahkan setelah banyak istirahat?
Rasa lelah yang tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami sindrom kelelahan kronis.
Tidak ada yang tahu pasti penyebab dari sindrom kelelahan kronis.
Bahkan, Mayo Clinic menyebutkan bahwa sindrom kelelahan kronis membuat penderitanya merasa lelah lebih dari jangka waktu 6 bulan, namun kondisi yang dialami tersebut tidak bisa dijelaskan secara medis.
Baca juga: 3 Cara untuk Menurunkan Risiko Sindrom Kelelahan Kronis
Meskipun begitu, WebMD menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang bisa menjadi pemicu terjadinya sindrom kelelahan kronis.
Berikut adalah penyebab sindrom kelelahan kronis yang disarikan dari WebMD.
Terdapat perbedaan pada beberapa bagian sistem imun yang dimiliki oleh penderita sindrom kelelahan kronis sehingga menyebabkan kondisi ini.
Namun, masalah sistem imun ini tidak separah masalah yang dihadapi oleh penderita HIV/AIDS.
Tubuh penderita sindrom kelelahan kronis mengalami kesulitan untuk memproduksi energi sehingga cepat lelah.
Penderita sindrom kelelahan kronis mengalami beberapa kelainan otak, seperti level hormon dan gelombang otak.
Kelainan otak ini merupakan kondisi yang tidak permanen sehingga bisa datang pergi.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Badan Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk
Tekanan darah bisa turun ketika berdiri secara tiba-tiba sehingga menyebabkan denyut nadi semakin cepat.
Tekanan darah yang turun secara drastis bisa membuat seseorang pingsan atau merasa seperti akan pingsan.
Kelainan struktur gen yang berkembang serta faktor keturunan bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom kelelahan kronis.
Sindrom kelelahan kronis bisa disebabkan oleh beberapa penyakit yang muncul karena infeksi, seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, hingga sakit perut.
Beberapa jenis virus dan bakteri juga disebut-sebut menyebabkan sindrom kelelahan kronis, termasuk virus Epstein-Barr, bakteri penyebab penyakit Lyme, dan bakteri penyebab demam Q.
Baca juga: 6 Penyebab Badan Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk
Produksi hormon serotonin dan kortisol bisa menyebabkan munculnya gejala sindrom kelelahan kronis.
Bahkan menurut penelitian, penderita sindrom kelelahan kronis memiliki level hormon kortisol yang rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.