Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kesehatan Ajak Masyarakat ke Puskesmas untuk Deteksi Dini

Kompas.com - 26/07/2023, 06:31 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

PELALAWAN, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma intervensi kesehatan untuk mencegah penyakit kronis dengan melakukan deteksi dini penyakit ke Puskesmas.

"Menjaga kesehatan itu mudah, kuncinya menjaga pola makan dan aktivitas fisik 30 menit sehari, serta cek tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara rutin," kata Budi saat kunjungan kerja ke Puskesmas Berkilau di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (25/7/2023).

Deteksi rutin tersebut, menurutnya, bisa dilakukan di semua Puskesmas. Pemerintah pun terus memperkuat kapasitas deteksi dini di layanan kesehatan primer ini.

"Saat ini 10.000 Puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG, diharapkan ini bisa menurunkan angka kematian ibu," katanya.

Penguatan layanan primer menjadi salah satu program transformasi kesehatan yang dicanangkan pemerintah dengan fokus pencegahan penyakit.

Baca juga: Heru Budi Bertemu Menteri Kesehatan, Bahas Masalah Stunting di Jakarta

Bupati Pelalawan, H.Zukri, menyebutkan saat ini 99 persen lebih masyarakat di Kabupaten Pelalawan sudah dilindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

"Sejak berobat gratis ditanggung BPJS, tingkat kesadaran masyarakat untuk berobat dan memeriksakan diri meningkat," katanya dalam acara yang sama.

Bantuan semua pihak

Lewat transformasi layanan primer, akan digalakkan program edukasi masyarakat serta peningkatan kegiatan promotif dan preventif di puskesmas. 

Budi mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan bantuan semua pihak, termasuk pihak swasta. Ia mengapresiasi program kemitraan bersama APRIl Group, produsen pulp dan kertas, dalam penguatan integrasi layanan primer yaitu Puskesmas dan Posyandu.

Direktur Utama Riau Andalan Pulp and Paper, Sihol Aritonang, mengatakan program ini akan meliputi penyediaan lebih dari 800 unit alat kesehatan deteksi dini yang terdiri dari 21 jenis, termasuk alat USG 2D, EKG, Doppler, infant warmer, antropometri, dan alat kesehatan lainnya.

"Alat-alat ini tentu tidak berdiri sendiri tetapi juga disertai dengan pelatihan sumber daya penggunanya dan sistem pelaporan. Diharapkan kualitas pelayanan primer akan meningkat," kata Sihol.

Baca juga: Kasus Diabetes Anak Melonjak 70 Kali Lipat, Menkes Dorong Sebaran Ahli Gizi di Ribuan Puskesmas

Alat-alat kesehatan tersebut dipilih berdasarkan diskusi dengan dinas kesehatan dan kebutuhan Puskesmas, khususnya untuk kesehatan ibu hamil dan anak balita, remaja, usia produktif dan lansia, serta mendorong deteksi dini dan percepatan rujukan di tingkat pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan siklus hidup.

Seluruh alat kesehatan dan pelatihan ditujukan untuk 30 puskesmas di tiga kabupaten di Riau yang berdekatan dengan kegiatan operasional APRIL, yaitu Pelalawan, Siak, dan Kuantan Singingi, yang akan dimulai pada 2023.

Dari pihak pemerintah, akan mendukung penyiapan sistem integrasi layanan primer di tiga kabupaten tersebut, yang akan memperkuat organsiasi pelayanan kesehatan, serta memperkuat sistem deteksi dan sistem rujukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com