Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda-tanda Solusio Plasenta dan Penyebabnya

Kompas.com - 27/09/2023, 18:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan yang terjadi saat plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan.

Dilansir dari Baby Center, kondisi ini dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen dan nutrisi, serta mengakibatkan pendarahan yang bisa membahayakan ibu maupun janin.

Pendarahan pada ibu hamil bisa menyebabkan gagal ginjal atau masalah pada organ vital lain, sehingga umumnya diperlukan transfusi darah.

Solusio plasenta juga bisa mengakibatkan bayi lahir prematur hingga still birth atau dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia.

Artikel ini akan membahas mengenai tanda-tanda solusio plasenta dan penyebabnya yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Kenali Apa itu Solusio Plasenta, Penyebab, dan Gejalanya

Apa saja tanda-tanda solusio plasenta?

Ada beberapa gejala atau tanda-tanda solusio plasenta yang perlu diwaspadai ibu hamil, yaitu:

  1. Pendarahan vagina yang bisa dimulai dari bercak hingga keluar darah dalam jumlah banyak seperti menstruasi
  2. Kram perut, tekanan di bagian rahim, hingga nyeri tajam di area punggung
  3. Kontraksi intens atau tak kunjung berakhir
  4. Gerakan janin berkurang
  5. Rahim atau perut terasa kencang.

Dikutip dari Mayo Clinic, sakit perut dan sakit punggung akibat solusio plasenta biasanya muncul secara tiba-tiba dan semakin parah seiring waktu.

Dalam beberapa kasus, bayi tidak dapat tumbuh dengan normal atau mengalami keterlambatan. Selain itu, solusio juga menyebabkan cairan ketuban berkurang.

Ibu hamil yang mengalami gejala solusio plasenta seperti yang disebutkan di atas, dianjurkan segera mencari pertolongan medis.

Apa penyebab solusio plasenta?

Penyebab pasti solusio plasenta belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang memicu komplikasi kehamilan ini, yaitu:

  1. Riwayat solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya
  2. Sudah memiliki banyak bayi
  3. Trauma atau cedera di area rahim, misalnya akibat kecelakaan kendaraan, jatuh, atau pukulan di perut
  4. Hamil anak kembar
  5. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), preeklamsia, sindrom HELLP, atau eklamsia
  6. Kebiasaan merokok dan menggunakan psikotropika saat hamil
  7. Infeksi di dalam rahim selama kehamilan (korioamnionitis)
  8. Ketuban pecah dini, yang menyebabkan bocornya cairan ketuban sebelum bayi siap dilahirkan
  9. Ibu hamil pada usia 40 tahun atau lebih.

Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit

Jika solusio plasenta terjadi menjelang hari perkiraan lahir (HPL), dokter mungkin menyarankan agar bumil segera melahirkan.

Persalinan juga bisa dilakukan lebih dini tergantung kondisi ibu dan bayi. Beberapa ibu hamil mungkin diberi kortikosteroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru bayi dan untuk mencegah masalah lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com