Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Sianida dan Efeknya pada Tubuh

Kompas.com - 10/10/2023, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar kisah tentang seseorang yang meninggal karena sianida?

Ya, dalam film-film, sianida seringkali digunakan oleh tokoh antagonis untuk menghabisi nyawa korbannya.

Di dunia nyata, sianida memang bisa membahayakan tubuh manusia. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu sianida, efek, dan bagaimana proses racun tersebut meracuni tubuh, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 15 Manfaat Kunyit, Obat Demam hingga Anti Racun

Apa itu sianida?

Sianida dikenal sebagai racun paling mematikan. Faktanya, sianida juga terdapat pada makanan secara alami.

Dilansir dari Healthline, sianida adalah bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen.

Karbon-nitrogen yang terkandung pada sianida ternyata juga ditemukan pada beberapa makanan, seperti almond, kedelai, singkong, dan bayam.

Anda juga dapat menemukan sianida dalam senyawa nitril tertentu yang digunakan dalam pengobatan seperti citalopram (Celexa) dan cimetidine (Tagamet).

Sianida juga bisa menjadi produk sampingan metabolisme dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan dalam jumlah kecil di setiap tarikan napas.

Baca juga: 6 Penyebab Menopause Dini, mulai dari Genetik hingga Paparan Racun

Apa efek sianida pada tubuh?

Dalam film atau novel, seseorang yang meninggal karena keracunan sianida digambarkan langsung meregang nyawa dengan mulut penuh busa dan kejang.

Dalam dunia nyata, kematian akibat sianida tidak sesederhana itu.

Dilansir dari laman CDC, orang yang terpapar atau keracunan sianida bisa mengalami gejala sakit kepala, sesak napas, pusing, sakit mata, mual, detak jantung cepat atau melambat, gelisah, muntah, dan melemah.

Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa detik hingga menit setelah terpapar sianida.

Gejala tersebut akan berkembang dengan cepat jika sianida yang masuk ke tubuh dalam jumlah besar.

Lambat laun, gejala akan berkembang menjadi penurunan kesadaran, cedera paru-paru, tekanan darah tinggi atau rendah, kejang, koma, hingga kematian.

Tingkat keparahan gejala bergantung pada jenis sianida, besar dosis, dan berapa lama terpapar.

Baca juga: Benarkah Memanaskan Ulang Sayur Bayam Menjadikannya Racun?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com