KOMPAS.com - Umumnya, menopause terjadi saat wanita menginjak usia akhir 40 tahunan atau awal 50 tahunan.
Namun, tahukah Anda bahwa menopause juga bisa terjadi saat wanita menginjak usia 20 tahunan? Kondisi ini dikenal dengan menopause dini.
Menopause yang teradi secara dini juga dikenal dengan istilah insufiensi ovarium primer.
Masalah kesehatan reproduksi ini terjadi karena ovarium berhenti memproduksi estrogen sebagaimana mestinya.
Gejala menopause dini sama dengan menopause yang umum terjadi. Beberapa gejala tersebut di antaranya:
Baca juga: 5 Cara Mencegah Kepanasan Saat Hamil
Ada beberapa faktor penyebab menopause dini. Berikut faktor-faktor tersebut:
Menopause dini dapat terjadi dalam keluarga. Anda bisa mencari tahu apakah ada kerabat bilogis Anda yang mengalami menopause dini.
Sebab, mengetahui hal tersebut dapat membantu Anda memahami apa yang akan terjadi pada organ reproduksi.
Riset 2018 menunjukkan, semakin banyak seseorang merokok, semakin tinggi risiko wanita terkena menopause dini.
Tinjauan penelitian dari 2020 termasuk beberapa studi yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan bahwa uap rokok elektrik juga memengaruhi reproduksi.
Tetapi para ilmuwan belum tahu bagaimana mekanisme rokok elektrik memengaruhi menopause.
Pembedahan panggul atau ovarium terkadang menjadi penyebab menopause dini.
Anda mungkin pernah menjalani operasi yang disebut ooforektomi untuk mengangkat ovarium karena kanker, endometriosis, atau kondisi lainnya.
Jika operasi menyebabkan Anda mengalami menopause, gejala Anda mungkin lebih parah daripada jika Anda memulai menopause secara bertahap.
Baca juga: 6 Posisi Tidur yang Baik Berdasarkan Masalah Kesehatan yang Dialami
Orang yang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengobati kanker memiliki risiko menopause dini yang lebih tinggi.
Studi 2015 juga mengamati paparan bahan kimia pengganggu estrogen