Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penderita Gagal Ginjal Boleh Berolahraga? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/11/2023, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu gejala yang dialami oleh pasien gagal ginjal adalah mudah lelah dan salah satu penyebabnya adalah adanya akumulasi toksin di dalam tubuh.

Lalu, apakah penderita gagal ginjal boleh berolahraga?

Ternyata, penderita gagal ginjal tetap disarankan untuk berolahraga karena bisa memberikan manfaat yang besar untuk kesehatan.

Meskipun begitu, olahraga yang dilakukan harus sesuai dengan saran dokter dan tidak memberikan beban berlebih pada tubuh.

Untuk itu, simak penjelasan dan penyebab kelelahan pada penderita gagal ginjal berikut ini.

Baca juga: Kenali Nefropati IgA, Penyakit Autoimun yang Bisa Memicu Gagal Ginjal

Apakah penderita gagal ginjal boleh berolahraga?

Olahraga menuntut aktivitas fisik yang berat. Setelah olahraga, tentu tubuh terasa lelah karena banyaknya energi yang keluar dan otot yang terus bergerak sepanjang aktivitas.

Namun, penderita gagal ginjal tetap boleh berolahraga.

Melansir Healthline, pasien gagal ginjal tetap bisa berolahraga karena manfaatnya sangat besar untuk kesehatan mereka.

Akan tetapi, olahraga yang dilakukan harus hati-hati dan sesuai dengan saran dokter.

Keputusan untuk berolahraga atau jenis olahraga yang dapat dilakukan akan sangat tergantung pada tingkat keparahan gagal ginjal, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis individu.

Jika penyakit masih dalam tahap awal, pasien gagal ginjal bisa melakukan olahraga ringan atau sedang.

Namun jika penyakit sudah berada di tahap yang lebih parah, sebaiknya penderita gagal ginjal membatasi aktivitas fisik yang dilakukan.

Beberapa jenis olahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau berenang dalam beberapa kasus dapat dilakukan oleh penderita gagal ginjal.

Pasalnya, beberapa jenis olahraga tersebut memiliki dampak yang ringan pada tubuh atau low-impact.

Namun, olahraga high-impact dengan dampak tinggi seperti angkat beban atau berlari mungkin harus dihindari.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com