Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes dan Illumina Bekerja Sama Membangun Genomic Engine Pertama di Indonesia

Kompas.com - 02/02/2024, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Rilis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) dan Illumina, pemimpin global dalam teknologi sekuensing DNA telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Rabu, 31 Januri 2024, untuk mengembangkan 'Genomic Engine' pertama di Indonesia.

Kesempatan ini juga merupakan Langkah lebih lanjut dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) yang diluncurkan Kemenkes RI pada 2022 yang bertujuan untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis genom biomedis untuk pengobatan yang presisi bagi masyarakat.

"Kementerian Kesehatan dengan senang hati mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MOU dengan Illumina, pemimpin global dalam bidang genomika dan diagnostik molekuler," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com

Kunta melanjutkan, kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam kemajuan kesehatan di Indonesia dan komitmen Indonesia dalam memanfaatkan teknologi canggih untuk kesejahteraan populasinya.

Melalui MoU ini Kemenkes berharap bisa memperluas akses terhadap penyesuaian obat di Indonesia dengan membangun kemampuan dan edukasi.

Tujuan lainnya yaitu memperluas kerjasama dalam pathogen surveillance atau pengawasan patogen untuk mendorong pemahaman yang lebih maju serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

"Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kesehatan dan Illumina merupakan langkah kunci dalam memanfaatkan kekuatan genomik untuk meningkatkan diagnostik, pengobatan, dan langkah pencegahan dalam kesehatan."

"Kemitraan ini menunjukkan dedikasi kami dalam memajukan inovasi, mendorong riset, dan pada akhirnya meningkatkan hasil kesehatan keseluruhan populasi kami,” imbuh Kunta.

Untuk diketahui, data genomik adalah fondasi untuk segala hal, mulai dari pengidentifikasian penyakit baru hingga pengembangan obat yang presisi.

Saat ini, sekitar 78 persen individu yang terlibat dalam studi genomik tentang risiko penyakit di seluruh dunia berasal dari keturunan Eropa, sehingga membatasi penerapan data tersebut di Indonesia.

Pada tahun 2022, Kemenkes meluncurkan Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi).

Program ini bertujuan untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis genom biomedis untuk pengobatan yang presisi bagi masyarakat dan menganalisis data genetik dari 10.000 orang Indonesia dalam memerangi penyakit yang berdampak khusus pada masyarakat Indonesia seperti tuberkulosis dan kanker.

Illumina sendiri adalah mitra teknologi sekuensing DNA yang akan menyediakan alat genomik, gudang data, eksplorasi dan analisis data, semua dalam lingkungan data lokal yang aman.

“Menghasilkan data hanya langkah awal, yang terpenting adalah menginterpretasi data tersebut melalui bioinformatika agar dapat menjadi informasi yang bermanfaat dan meningkatkan hasil kesehatan," ujar Gretchen Weightman, Senior Vice President Asia Pacific, Middle East & Africa (AMEA), Illumina.

"Dengan membangun Genomics Engine, kami menggunakan serangkaian fungsi dan alat lengkap dalam platform analitik Illumina, kami berupaya dapat melengkapi Inisiatif Biomedis dan Sains Genom dengan kepakaran kami untuk benar-benar mengeksplorasi data, menemukan pengetahuan yang dapat membuka potensi genom untuk kepentingan semua orang Indonesia,” imbuhnya.

Illumina juga menyediakan akses ke platform analisis sekunder mereka yang disebut DRAGEN.

Menurut Weightman, DRAGEN memiliki beberapa fitur unik yang meningkatkan sensitivitas dan ketepatan data yang dikumpulkan sekaligus secara signifikan mengurangi hasil positif palsu. Ini berarti DRAGEN dapat mendeteksi varian yang sulit dideteksi oleh platform lain.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com