Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Pascapemilu Bisa Perparah Kondisi Penderita Komorbid

Kompas.com - 14/02/2024, 08:00 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Stres pascapemilu dapat memperparah kondisi masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Iya, stres sekarang diyakini punya peran besar terhadap komorbid. Antara lain seperti jantung, stroke,” kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, Selasa (13/2/2024), seperti ditulis Antara.

Baca juga: Mengungkap Kaitan antara Eksim dan Stres

Dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut menuturkan selain pola hidup yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, stres menjadi satu dari sekian banyak faktor karena dampaknya yang langsung mengenai bagian komorbid terkait.

Misalnya, pada penderita penyakit jantung atau stroke, stres dapat mempengaruhi kondisi gangguan pada pembuluh darah.

Stres juga mampu mempengaruhi kadar asam lambung seseorang dan mempengaruhi kinerja lambung.

Sang dokter juga mengatakan stres akan mempengaruhi kondisi metabolik penderita diabetes.

Baca juga: Pahami Dampak Stres Selama Kehamilan dan Cara Mengelolanya

 

Oleh karena itu, Ashwin menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati pesta demokrasi dengan cara yang menyenangkan dan lapang dada apabila calon yang terpilih tidak sesuai keinginannya, guna menghindari stres.

Bila seseorang merasa mulai mengalami tanda-tanda stres, Ashwin menganjurkan untuk tidak terlalu banyak bermain media sosial, menekuni hobi yang disukai hingga jalan-jalan untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

Sebaliknya, bila yang terkena gejala gangguan jiwa adalah orang terdekat, dia meminta setiap pihak untuk tidak langsung memberikan tuduhan agar tidak muncul perilaku self-defense (pertahanan diri) dari penderita.

Menurut Ashwin, akan lebih efektif bila keluarga membantu penderita stres memahami penyebab terjadinya gejala dan memberikan saran seperti mengatur waktu kunjungan kepada ahli yang berkompeten untuk mendapatkan tatalaksana sesegera mungkin bila diperlukan.

“Bukan mendesak dia mengakui gangguan jiwa, itu tidak perlu. Tapi, membuat dia menyadari bahwa dia menderita dan dia perlu pertolongan. Kalau dia menyadari bahwa 'iya saya tidak bisa tidur', nah itu harus ada yang bisa menolong,” kata Ashwin.

Dalam kesempatan itu Ashwin turut berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com