KOMPAS.com - Para penggemar wisata kuliner perlu mewaspadai risiko keracunan makanan. Sebuah laporan di Amerika Serikat menunjukkan, orang yang gemar makan di restoran dua kali lebih besar menghadapi risiko keracunan makanan dibandingkan dengan yang makan makanan yang dimasak di rumah.
Dalam studi baru asal Center for Science in the Public Interest (CSPI), para peneliti menganalisa kasus 10.408 keracunan makanan dari data Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Data meliputi kasus dari 2002 hingga 2011.
Selama periode sembilan tahun, para peneliti menemukan, lebih dari 1.610 keracunan terjadi pada lebih dari 28.000 orang terjadi di restoran. Sementara itu, hanya 893 keracunan yang terjadi pada sekitar 13.000 orang terjadi di rumah.
Peneliti percaya jumlah keracunan mungkin sebenarnya lebih tinggi lagi, sebagaimana ada pula kasus yang tidak tercatat.
"Kasus yang saat ini tercatat (tidak termasuk yang belum dilaporkan) sudah mencapai proporsi epidemik," ujar Caroline Smith DeWaal, direktur keamanan pangan CSPI.
Kendati demikian, lanjut Smith, detail dari investigasi keracunan pangan dapat memberikan informasi yang penting bagi petugas kesehaan masyarakat untuk merumuskan kebijakan keamanan pangan dan rekomendasi yang berbasis sains bagi konsumen.
Dari kasus keracunan pangan yang tercatat, baru 3.933 yang telah berhasil diselesaikan. Artinya, peneliti telah mengetahui makanan dan patogen spesifik yang menyebabkan penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.