Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2015, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Walau hampir sebagian besar remaja mengatakan kebiasaan merokok berat berbahaya bagi kesehatan, tapi cukup banyak yang berpendapat sesekali merokok masih aman.

Padahal, kebiasaan merokok, baik itu ringan atau berat, tetaplah berbahaya. Stephen Amrock, peneliti dari New York University School of Medicine, menyebutkan, anak-anak dan remaja sudah sering diberitahu bahaya kebiasaan merokok. Tapi, ternyata hanya sedikit yang tahu bahayanya menghisap beberapa batang rokok dalam sehari.

Untuk lebih memahami bagaimana remaja memiliki persepsi tentang merokok, data diambil dari Survei Nasional 2012 Youth Tobacco yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention), yang terdiri oleh hampir dari 25.000 siswa sekolah negeri dan swasta di kelas enam.

Peserta diminta untuk melakukan penilaian akan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku merokok dalam beberapa kategori, yakni "merokok beberapa batang rokok setiap hari, "merokok tapi tidak setiap hari," dan "merokok 10 batang atau lebih setiap harinya."

Hasilnya, 88 persen dari remaja mengatakan mereka percaya bahwa kebiasaan merokok berat (lebih dari 5 batang sehari) berbahaya. Hanya sekitar 5 persen ynag mengatakan bahwa merokok berat tidak memberikan risiko apapun.

Sekitar dua pertiga dari remaja atau sekitar 64 persen mengatakan merokok kurang dari lima batang sehari sama bahanya bagi kesehatan, dan 1 dari 10 remaja mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan menimbulkan resiko apapun.

Demikian pula, hanya sepertiga yang mengatakan bahwa kebiasaan merokok "ringan" atau tidak dilakukan setiap hari dalam beberapa bbulan, merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya. Sementara sekitar seperempat responden mengatakan gaya merokok seperti itu aman bagi kesehatan.

"Kampanye anti tembakau telah berhasil menyakinkan para remaja bahwa kebiasaan merokok berat sangat berbahaya, tetapi pesan ini secara utuh masih belum bisa diterima secara luas," kata Amrock. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau