Setelah usia 30 tahun, sebagian besar pria akan mengalami penurunan bertahap kadar testosteronnya.
"Kadar testosteron akan mencapai puncaknya pada dekade kedua dan ketiga dalam hidup pria. Tapi sejak usia 30 tahun kadarnya akan berkurang 1-2 persen pertahun," kata dr.Richard Chen, ahli endokrinologi penuaan dari klinik Glen Arden Endocrinology Singapura, dalam temu media di Jakarta (30/1/14).
Rendahnya libido pada pria juga seringkali diakibatkan oleh rendahnya testosteron. Namun sebagian besar orang menganggapnya karena faktor bertambahnya usia.
Chen menjelaskan, kadar testosteron yang rendah akan menyebabkan banyak masalah kesehatan, misalnya saja diabetes melitus, berkurangnya massa otot, obesitas, penyakit jantung, dan tentu saja disfungsi seksual.
"Orang yang mengalami hipogonadisme atau testosteron rendah cenderung memiliki usia harapan hidup rendah," katanya.
Kadar testosteron yang normal pada pria berkisar antara 300 nanogram/desiliter. Sementara level maksimumnya antara 1000-1200 ng/dL. Cara paling akurat untuk mengetahui kadar testosteron adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.
Meski begitu ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan kadar testosteron yang rendah, yakni menurunnya libido, menurunnya ereksi spontan di pagi hari, tidak bisa ereksi, berkeringat, ada rasa panas di wajah, dan berkurangnya frekuensi mencukur.
"Testosteron memang akan berkurang seiring usia, tapi kita harus menjaga agar penurunannya mengikuti standar sehingga tidak sampai menurunkan kualitas hidup," kata Chen.
Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain terapi hormonal. Ada juga terapi yang dikombinasikan dengan terapi hormon pertumbuhan. Terapi tersebut akan menjaga kadar testosteron pria sesuai dengan standar usianya.
Terapi hormonal tersebut harus dilakukan oleh dokter ahli. Ada beberapa kondisi yang membuat pria tidak boleh melakukan terapi tersebut, terutama pada emreka yang menderita kanker prostat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.