Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2016, 10:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Stres yang dialami seorang ayah ternyata berdampak buruk pada anak. Para peneliti dari Michigan State University menemukan, ayah yang stres akan menghambat tumbuh kembang anak.

Penelitian ini melibatkan 730 keluarga berpenghasilan rendah. Para peneliti memberikan kursioner untuk melihat bagaiamana pandangan seorang ayah dengan kehadiran anak mereka.

Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak yang ayahnya mengalami stres memiliki kemampuan berbicara atau bahasa yang buruk, terutama pada anak laki-laki. Masalah ini bisa lebih buruk jika tingkat stres ayah sangat tinggi hingga depresi.

Selain itu, anak cenderung tumbuh dengan perilaku buruk, tidak mudah bersosialisasi, dan sulit bekerja sama dengan orang lain. Anak pun berisiko depresi saat beranjak dewasa karena perkembangan emosionalnya buruk.

Menurut pata peneliti, hal ini bisa terjadi karena kerika stres, ayah menjadi kurang memerhatikan anaknya. Anak menjadi kurang belajar mengenai hal-hal baru.

Dokter Michael Yogman, ketua American Academy of Pediatrics Committee mengatakan, sosok ayah memang biasanya memengeruhi perkembangan bahasa balita. Ayah juga bisa membuat anak mereka mengeksplorasi hal baru.

Untuk itu, menurut Yogman, para ayah harus mengatasi stres dirinya dulu agar bisa mengasuh anak dengan baik dan bisa menjadi panutan bagi anak. Jangan sungkan untuk mencari bantuan pada psikolog maupun psikiater.

Peneliti Tamesha Harewood menambahkan, peran ayah seharusnya memang bukan sekedar mencari nafkah, tetapi terlibat dalam pengasuhan bersama ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com