KOMPAS.com - Kaitan antara pikiran dan tubuh ternyata lebih dari sekadar ungkapan. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa peningkatan level stres terkait erat dengan bertambahnya risiko terkena serangan jantung.
Di otak terdapat area yang mengatur respon tubuh terhadap stres, atau disebut dengan amygdala. Jika area tersebut aktif, maka risiko terkena serangan jantung dan stroke lebih tinggi dibanding jika area amygdala tak terlalu aktif.
"Ini adalah studi pertama pada model hewan dan manusia, tentang area otak yang mengaitkan faktor stres dengan risiko serangan jantung atau stroke," kata Dr.Ahmed Tawakol, dokter spesialis penyakit jantung dari Massachusetts General Hospital, Boston, AS.
Selain itu, para ilmuwan juga mengaitkan peningkatan aktivitas di amygdala pada beberapa proses yang berperan pada terjadinya penyakit jantung.
Dalam penelitian itu dilibatkan 300 orang dewasa berusia di atas 30 tahun. Mereka dibagi dalam dua kelompok. Pada awal studi, semua responden tidak ada yang menderita penyakit jantung.
Tim peneliti kemudian melakukan pemindaian otak pasien menggunakan teknik yang bukan cuma mengukur level aktivitas otak, tapi juga memungkinkan untuk mengamati level peradangan pada pembuluh darah dan aktivitas sumsum tulang ke seluruh tubuh.
Selama 3,7 tahun durasi penelitian, sebanyak 22 pasien memiliki catatan medis mengalami gangguan jantung, seperti serangan jantung, stroke, atau didiagnosis gagal jantung.
Tim peneliti menemukan bahwa peningkatan level aktivitas amygdala di awal studi berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung yang lebih besar di kemudian hari.
Peningkatan aktivitas di area otak itu juga terkait dengan besarnya peradangan pada pembuluh darah dan tingginya aktivitas di bagian sumsum tulang di mana sel darah baru dibuat. Kedua jenis peradangan itu berkontribusi pada penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan lemak yang disebut aterosklerosis. Kondisi tersebut merupakan salah satu penyebab serangan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.