KOMPAS.com - Sakit tenggorokan umumnya hilang dalam beberapa hari, tetapi bisa menetap selama beberapa minggu atau terus-menerus.
Mengutip Cleveland Clinic, kondisi sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus atau sering kambuh itu disebut sebagai faringitis kronis atau sakit tenggorokan persisten.
Sakit tenggorokan persisten berada pada tingkat lebih parah dari pada faringitis akut.
Kendati faringitis akut lebih umum terjadi, di mana penderitanya bisa sembuh dalam waktu setidaknya 10 hari.
Sejumlah kondisi dapat menjadi penyebab sakit tenggorokan persisten, di antaranya:
Penting untuk menentukan penyebab sakit tenggorokan persisten secepat mungkin karena berpotensi berbahaya.
1. Polusi lingkungan
Mengutip Ada.com, di lingkungan kita bisa mengandung polusi yang menjadi penyebab sakit tenggorokan persisten karena mengandung bahan kimia berbahaya dalam bentuk zat padat, gas, atau cair.
Pencemaran partikel halus adalah masalah umum di daerah perkotaan serta di rumah tangga dan daerah yang belum berkembang karena cenderung bergantung pada kayu bakar atau arang.
Sejauh mana asap dan polusi lingkungan dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan masalah paru-paru bervariasi dari orang ke orang.
Namun, gejala sakit tenggorokan karena polusi lingkungan umumnya dapat meliputi:
Paparan polusi lingkungan jangka panjang atau sering yang menjadi penyebab faringitis kronis.
2. Alergi
Mengutip Healthline, ketika Anda memiliki alergi, sistem kekebalan Anda hiper-reaktif terhadap zat tertentu yang biasanya tidak berbahaya. Zat ini disebut alergen.
Alergen umum termasuk:
Anda sangat rentan terhadap sakit tenggorokan persisten, jika Anda memiliki alergi yang berhubungan dengan hal-hal yang bisa Anda hirup sehari-hari, seperti:
3. Tonsilitas
Mengutip Healthline, tonsilitas adalah radang amandel yang terjadi karena infeksi bakteri atau virus.
Meski terlihat penyakit ringan, radang amandel dapat membuat penderitanya merasa sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus.
Gejala tonsilitas sangat bervariasi dan dapat meliputi:
4. Refluks asam
Mengutip Healthline, refluks asam terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah (LES) melemah dan tidak dapat menutup dengan rapat.
Isi perut kemudian mengalir ke belakang dan naik ke kerongkongan.
Terkadang refluks asam dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Jika Anda mengalaminya setiap hari, mungkin saja itu menyebabkan rasa sakit tenggorokan persisten.
Seiring waktu, asam dari perut merusak lapisan kerongkongan dan tenggorokan Anda.
Gejala umum refluks asam meliputi:
5. Postnasal drip
Mengutip Healthline, postnasal drip adalah kondisi di mana Anda kelebihan lendir yang mengalir dari sinus ke bagian belakang tenggorokan.
Hal ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan persisten.
Selain sakit tenggorokan, beberapa gejala postnasal drip antara lain:
Postnasal drip dapat dipicu oleh:
6. Pernapasan mulut
Mengutip Healthline, sakit tenggorokana persisten dapat disebabkan pula oleh kebiasaan bernapas dari mulut.
Jika Anda biasa melakukan pernapasan mulut secara kronis, terutama saat tidur, itu dapat menyebabkan sakit tenggorokan persisten.
Kemungkinan besar, Anda akan mengalaminya pertama kali di pagi hari ketika Anda bangun.
Gejala pernapasan mulut di malam hari meliputi:
Sebagian besar, pernapasan mulut disebabkan oleh semacam sumbatan hidung yang mencegah Anda bernapas dengan benar melalui hidung.
Penyebabnya bisa termasuk:
7. Mononukleosis
Mengutip Healthline, mononukleosis (atau singkatnya mono) disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV).
Mono dapat menjadi penyebab sakit tenggorokan persisten yang bertahan hingga dua bulan.
Meski, dalam kebanyakan kasus penyakit ini ringan dan dapat diatasi dengan perawatan minimal.
Gejala mono seperti terkena flu, yang meliputi:
8. Gonorea
Mengutip Healthline, gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Perlu diketahui, IMS ini tidak hanya dapat mempengaruhi alat kelamin, tetapi juga tenggorokan.
Hal itu terjadi karena infeksi gonore masuk ke tenggorokan melalui seks oral tanpa kondom.
Ketika gonore mempengaruhi tenggorokan, biasanya menyebabkan tenggorokan merah dan sakit terus-menerus.
9. Abses amandel
Mengutip Healthline, abses amandel atau peritonsillar abscess adalah infeksi bakteri serius pada amandel yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang parah dan persisten.
Abses amandel dapat terjadi ketika radang amandel belum diobati dengan benar.
Kantong berisi nanah terbentuk di dekat salah satu amandel saat infeksi muncul dan menyebar ke jaringan di sekitarnya.
Anda mungkin dapat melihat abses di bagian belakang tenggorokan, tetapi mungkin saja abses itu tersembunyi di balik salah satu amandel.
Gejala abses amandel biasanya mirip dengan tonsilitis, meski lebih parah, meliputi:
10. Merokok
Mengutip Healthline, merokok dan paparan asap rokok dapat juga menjadi penyebab sakit tenggorokan persisten.
Biasanya tenggorokan akan merasa gatal atau sakit, bersama dengan asma yang memburuk, bronkitis, emfisema, dan banyak lagi masalah lainnya.
Dalam beberapa kasus, paparan racun dalam asap rokok menjadi faktor risiko kanker tenggorokan, yang ujungnya membuat sakit tenggorokan berlangsung terus-menerus.
https://health.kompas.com/read/2022/05/08/190000268/10-penyebab-sakit-tenggorokan-berlangsung-terus-menerus