Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 17:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Motion sickness adalah kondisi yang terjadi ketika sistem penglihatan, keseimbangan, dan peraba dalam tubuh tidak selaras.

Kondisi ini umumnya menyebabkan rasa mual atau pusing ketika melakukan perjalanan dengan mobil, kapal, pesawat terbang, atau kereta.

Hal ini membuat motion sickness juga kerap disebut sebagai mabuk perjalanan.

Namun, motion sickness juga dapat dipicu dengan bermain game.

Baca juga: Mabuk Perjalanan: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Secara lebih spesifik, motion sickness merupakan gangguan pada telinga bagian dalam.

Hal ini disebabkan oleh gerakan berulang dari kendaraan atau gerakan lain yang mengganggu telinga bagian dalam.

Akibatnya, otak tidak dapat memahami informasi yang dikirim dari mata, telinga, dan tubuh sehingga tubuh terasa pusing, mual, bahkan muntah.

Gejala

Motion sickness dapat terjadi secara tiba-tiba. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

  • keringat dingin
  • pusing atau pening
  • kelelahan
  • iritabilitas
  • sulit berkonsentrasi
  • peningkatan air liur
  • merasa mual dan muntah
  • kulit pucat
  • napas cepat atau terengah-engah.

Penyebab

Saat otak menerima sinyal atau stimulus yang berbeda dari berbagai bagian tubuh (mata, telinga bagian dalam, otot, dan persendian), otak ‘bingung’ jika tubuh sedang diam atau bergerak.

Reaksi bingung otak itulah yang membuat penderitanya merasa mual.

Baca juga: Mabuk Perjalanan

Melansir Cleveland Clinic, contohnya adalah sebagai berikut.

Seseorang sedang mengendarai mobil di kursi penumpang:

  • mata melihat pepohonan dan berkonsentrasi pada pergerakannya
  • telinga bagian dalam merasakan gerakan
  • otot dan persendian merasa tubuh sedang duduk diam
  • otak melihat adanya sinyal yang saling bertolak belakang.

Beberapa tindakan yang dapat memicu respons otak ini, yaitu:

  • naik kendaraan baik melalui udara, laut, atau darat
  • wahana taman hiburan dan pengalaman realitas virtual
  • gim dan film tiga dimensi
  • membaca sambil bergerak.

Diagnosis

Motion sickness dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan diagnosis profesional.

Kebanyakan penderita umumnya langsung menyadari apa yang menyebabkannya dan dapat melakukan penanganan sendiri.

Perawatan

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani motion sickness.

  • Fokus pada cakrawala atau objek yang jauh. Arahkan pandangan ke satu titik. Jangan menggunakan gawai atau membaca apapun. Usahakan pandangan lurus ke depan dan jangan menoleh ke kiri-kanan untuk mencegah rasa pusing atau mual yang semakin parah. Cari posisi duduk yang nyaman, seperti bersandar pada jok mobil.
  • Jangan merokok atau duduk di dekat perokok.
  • Hindari bau yang menyengat, makanan pedas dan berminyak, dan alkohol.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau