KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa pusing atau mual saat berkendara? Jika ya, maka Anda telah mengalami kondisi yang biasa disebut dengan mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan biasanya terjadi saat Anda berkendara menggunakan mobil, pesawat, bus, kapal, atau kereta api.
Kondisi ini dapat menyebabkan pusing, mual, bahkan muntah.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan
Walaupun bukan kondisi yang berbahaya, mengalami mabuk perjalanan dapat sangat mengganggu kenyamanan Anda.
Melansir Healthline, berikut tanda-tanda atau gejala yang mungkin dirasakan jika mengalami mabuk perjalanan, antara lain:
Mabuk perjalanan merupakan keluhan umum yang dapat dirasakan oleh siapa saja dalam segala bentuk perjalanan.
Baca juga: Mabuk Perjalanan: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya
Bahkan, beberapa wahana hiburan juga dapat menyebabkan kondisi yang tidak nyaman ini.
Menurut WebMD, terdapat faktor yang menyebabkan beberapa orang lebih sering mengalami mabuk perjalanan, seperti:
Melansir WebMD, pada dasarnya, keseimbangan tubuh dapat terjaga karena bantuan sinyal yang dikirimkan dari bagian tubuh ke sistem saraf, terutama dari telinga bagian dalam ke otak.
Telinga bagian dalam memiliki jaringan yang disebut sistem vestibular yang membantu mengendalikan rasa keseimbangan tubuh.
Sistem ini memberikan informasi tentang apa yang terjadi di sekitar atau posisi tubuh Anda ke otak.
Otak akan menerima semua data atau sinyal yang dikirimkan.
Namun, otak Anda bisa saja mendapat sinyal yang membingungkan atau bertentangan. Seperti, apa yang mata Anda lihat dan rasakan tidak selaras.
Baca juga: 5 Penyebab Bangun Tidur Kepala Pusing dan Cara Mengatasinya
Misalnya, saat berada dalam pesawat terbang, Anda merasa seperti sedang bergerak, tetapi mata mengirim sinyal ke otak bahwa tubuh tidak pergi kemana pun.
Otak menjadi kesulitan karena kebingungan menerima semua sinyal yang tercampur.
Sehingga, menyebabkan pusing, mual, atau gejala lain dari kondisi mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan biasanya akan hilang dan sembuh dengan sendirinya setelah perjalanan selesai dan tidak memerlukan diagnosis profesional.
Namun, menurut WebMD, jika Anda masih merasa gejala mabuk perjalanan seperti pusing, sakit kepala, bahkan mengalami nyeri dada, sulit mendengar, dan terus menerus muntah, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Merangkum dari Healthline dan WebMD, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kondisi perjalanan sebagai berikut.
Obat tradisional
Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala untuk Atasi Pusing yang Mengganggu
Obat resep dokter
Mabuk perjalanan bukan merupakan kondisi serius, dan cukup ditangani dengan obat anti mabuk yang disarankan diminum satu hingga dua jam sebelum perjalanan.
Konsumsi obat ini bisa dilakukan sebelum atau setelah gejala muncul. Obat anti-mabuk yang biasanya diresepkan dokter adalah domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.
Namun, perlu diingat bahwa sebagian obat memiliki efek samping yang menyebabkan rasa kantuk.
Sehingga, hindari mengkonsumsi obat saat Anda harus mengemudikan kendaraan.
Pada umumnya, kebanyakan orang menyadari fakta bahwa dirinya rentan untuk mengalami mabuk perjalanan.
Oleh karena itu, melansir Healthline, berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya kondisi mabuk perjalanan, yaitu:
Baca juga: Bangun Tidur Kepala Pusing sampai Berputar, Bisa Jadi ini Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.