KOMPAS.com - Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel sehat.
Namun, jika kadarnya terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kadar kolesterol yang terlalu tinggi disebut hiperkolesterolemia.
Baca juga: 7 Cara Turunkan Kolesterol Tinggi secara Alami dengan Sayuran
Kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Endapan yang tumbuh dapat berimbas pada aliran darah di arteri.
Jika endapan tersebut pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan, tubuh akan berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kondisi tersebut biasanya tidak terjadi hingga terbentuknya plak yang dapat mempersempit arteri dan menghambat aliran darah.
Pembentukan plak juga mengubah susunan lapisan arteri dan menyebabkan komplikasi serius.
Kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Beberapa perilaku yang dapat memengaruhi kadar kolesterol secara negatif, meliputi:
Selain itu, kondisi lain yang dapat menyebabkan level kolesterol tinggi dapat termasuk:
Baca juga: 8 Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Hanya dari Makanan
Pengobatan untuk kondisi berikut juga dapat memperburuk kadar kolesterol:
Satu-satunya cara untuk mendiagnosis kolesterol tinggi adalah melalui tes darah yang disebut panel lipid.
Kolesterol dianggap tinggi jika kadarnya berada di atas 200 miligram per desiliter (mg/dL).
Panel lipid mengukur kolesterol total, kolesterol HDL (kolesterol baik), dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida.
HDL disebut kolesterol baik sebab membawa kelebihan kolesterol kembali ke hati.
Sementara itu, LDL disebut kolesterol jahat karena mengangkut partikel kolesterol ke seluruh tubuh, membuatnya menumpuk di dinding arteri dan membuatnya keras serta menyempit.
Tolak ukur dari tingkat kolesterol yang ideal, yaitu:
Melansir Healthline, seseorang dianjurkan untuk melakukan tes kolesterol setelah berusia 20 tahun dan melakukan pemeriksaan rutin setiap 4 hingga 6 tahun.
Baca juga: Kolesterol Tinggi? Lakukan 5 Perubahan Gaya Hidup Ini
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat level kolesterol tinggi adalah sebagai berikut.
Selain merubah gaya hidup (pola makan dan rajin berolahraga), beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk menangani kolesterol tinggi adalah sebagai berikut.
Baca juga: Ciri Kadar Kolesterol Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.