KOMPAS.com - Auditory Processing Disorder (APD) atau gangguan pemrosesan pendengaran adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan memahami suara, termasuk kata-kata yang diucapkan.
APD bukanlah gangguan pendengaran, gangguan belajar, dan juga bukan masalah memahami makna.
Melainkan otak tidak mendengar suara dengan cara biasa atau normal.
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Mendengar Kabar Buruk
Orang dari segala usia dapat mengidap APD.
Masalah kesehatan ini sering dimulai pada masa kanak-kanak dan berkembang pada masa setelahnya.
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan APD, tetapi disinyalir terkait dengan kondisi berikut:
APD sering dimulai pada masa kanak-kanak tetapi beberapa orang mengembangkannya di kemudian hari.
Melansir NHS, pengidap APD akan merasa sulit untuk memahami:
APD bukanlah masalah pendengaran. Pengidapnya biasanya memiliki pendengaran yang normal.
Baca juga: Memahami Trauma Masa Kecil dan Efeknya Bagi Fisik dan Mental
Untuk menguji APD, pasien akan diminta untuk:
Tes lain yang bisa digunakan ialah:
Pengujian APD biasanya tidak dilakukan pada anak di bawah 7 tahun.
Tidak ada pengobatan pasti untuk APD.
Perawatan biasanya melibatkan kegiatan untuk meningkatkan pendengaran dan konsentrasi.
Untuk mengurangi kebisingan latar belakang, anak-anak sekolah dengan APD biasanya disarankan untuk memakai alat bantu berupa lubang suara nirkabel yang terhubung ke mikrofon kecil di kerah guru.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu masalah APD:
Hubungi dokter segera jika melihat masalah dengan ciri seperti APD.
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Pendengaran dan Cara Mengatasinya
Pada orang dewasa dan anak-anak, APD terkadang dikaitkan dengan kerusakan otak akibat cedera kepala, stroke, tumor otak, atau meningitis.
Masalah ini juga dapat mengikuti penyakit selama dan segera setelah lahir, seperti kelahiran traumatis, penyakit kuning parah, atau pendarahan otak.
Hingga kini belum diketahui kiat mencegah APD karena penyebabnya pun belum diketahui pasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.