Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayur dan Buah Bukan Sekadar Pelengkap Makan

Kompas.com - 20/08/2013, 08:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Jadi, apa yang salah dari konsumsi buah dan sayur kita sehari-hari?

Menurut Fiastuti, karena masih dianggap sebagai pelengkap makan, sayur dan buah bukan prioritas yang harus ada dalam menu makan. Inilah yang membuat kurangnya konsumsi sayur dan buah di Indonesia.

"Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting kenyang, padahal itu masih kurang," ungkapnya.

Badan kesehatan PBB (WHO) merekomendasikan 400 gram buah dan sayur per hari. American Heart Association merekomendasikan 8 porsi atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur per hari. Sedangkan Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 merekomendasikan setiap hari orang harus mengonsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah.

Fiastuti menjelaskan, yang dimaksud dengan satu porsi sayuran yaitu satu mangkuk ukuran sedang. Selanjutnya satu porsi buah yaitu satu buah ukuran sedang seperti apel atau pir, atau 10 buah ukuran kecil seperti anggur atau kelengkeng, atau satu potong buah ukuran besar seperti melon, semangka, dan lain-lain.

Buah padat gizi

Kandungan dalam setiap buah tidak sama, maka Fiastuti menyarankan untuk makan beragam buah untuk meningkatkan kelengkapan kandungan gizi yang dibutuhkan. Kendati demikian, ada baiknya kita memilih buah yang padat gizi sebagai pilihan andalan sehari-hari.

Kepadatan gizi merupakan jumlah kandungan gizi yang diukur dari suatu makanan dalam jumlah tertentu, dibandingkan dengan makanan lain dalam jumlah yang sama. Semakin padat kandungan gizi yang ada dalam suatu jenis makanan, maka akan semakin baik kualitas dari makanan itu.

Salah satu buah dengan kepadatan gizi yang baik adalah kiwi. Buah khas Selandia Baru ini termasuk buah super karena kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan buah lain dalam jumlah yang sama.

Fiastuti memaparkan, kiwi umum mengandung vitamin C yang dua kali lebih tinggi dari jeruk. Buah ini juga  memiliki vitamin E yang lima kali lebih tinggi dari apel. Bukan hanya itu, kiwi juga kaya serat larut dan tidak larut, keduanya penting untuk pencernaan. Di dalam buah berindeks glikemik rendah ini pula terkandung asam folat yang tinggi.

"Kiwi juga mengandung antioksidan yang penting untuk menghambat penuaan. Buah ini juga mengandung enzim actinidin yang dapat mempercepat pencernaan protein," katanya.

Zespri, salah satu produsen buah kiwi asal Selandia Baru, selalu berkomitmen untuk mengkampayekan kebiasaan sehat cukup konsumsi sayur dan buah setiap hari. Tahun ini kampanye Zespri hadir dengan tema "Feel The Difference".

Market Development Manager Zespri Indonesia Yuyuh Sukmana mengatakan, kampanye "Feel The Difference" bertujuan mengajak masyarakat merasakan langsung manfaat positif mengonsumsi buah kiwi Zespri secara teratur.

Seperti yang terjadi pada Donna (22) sehabis mengikuti 14 Days Challenge konsumsi buah kiwi Zespri. Dia merasakan perbedaan, terutama pada sistem percernaan dan pertahanan tubuhnya.
 
"Dulu buang air tidak teratur, bisa dua hari sekali. Saat konsumsi kiwi teratur, rutin setiap pagi. Saya juga jadi tidak mudah sakit," ucap perempuan yang berprofesi sebagai disainer grafis ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com