Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Defensive Medicine", Dampak Buruk Kriminalisasi Dokter

Kompas.com - 02/12/2013, 15:38 WIB
Dr. Widodo Judarwanto Sp.A

Penulis

Sumber Kompasiana

- Dampak kerugian material pasien

Pengambilan keputusan praktek kedokteran defensif telah menyebar ke banyak bidang kedokteran klinis dan dipandang sebagai faktor utama dalam peningkatan biaya perawatan kesehatan. Diperkirakan, puluhan miliar dolar per tahun di Amerika Serikat terbuang percuma hanya karena tindakan praktek kedokteran defensif.

Konsekuensi untuk perawatan pasien

Argumen teoritis berdasarkan utilitarianisme menyimpulkan bahwa praktik kedokteran defensif sangat berbahaya bagi pasien.  Malapraktik cocok sering dilihat sebagai mekanisme untuk meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi sangat menghambat dalam praktek kedokteran sehari-hari, merugikan pasien dan menurunkan kualitas pelayanan. Gugatan hukum di banyak negara dan yurisdiksi tidak hanya melarang tetapi juga secara aktif menghukum dokter meski dokter sudah melakukan tindakan praktek kedokteran berbasis bukti.

-  Masyarakat terpencil dirugikan

Dokter Ayu adalah Chief Resident Program Pendidikan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan yang sudah layak melakukan operasi persalinan biasa, operasi tumor kandungan jinak, dan bedah caesar.  Program Pendidikan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan masuk dalam sister hospital dari FKUI-RSCM adalah Papua, Natuna, dan Rote. Biasanya, seorang chief resident akan berada di wilayah tersebut selama 1-2 bulan. Terbatasnya sarana,kerap kali menyebabkan seorang chief resident berpraktik terlebih dulu tanpa menunggu SIP. Kasihan sekali kalau sampai defensive medicine atau penarikan terjadi. Wilayah yang tadinya sudah merasakan fasilitas seorang spesialis kembali mundur. Padahal, seorang chief resident sudah bisa melakukan persalinan biasa, operasi tumor kandungan jinak, dan bedah caesar. Persoalan SIP tidak seharusnya menghambat upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan para calon dokter spesialis. Dengan adanya defensive medicine para calon dokter tidak mau lagi ditempatkan di lokasi terpencil atau wilayah lain Indonesia.

-  Dokter ragu tindakan emergency

Dokter ragu dan tidak berani berisiko dengan tidak mengambil tindakan sampai keluarga pasien tiba. Hal ini tentu tidak tepat bila diterapkan pada kasus emergency. Kasus emergency mendapat keistimewaan karena membutuhkan penanganan segera, sehingga dalam beberapa kasus tidak membutuhkan persetujuan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com