Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2014, 07:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan refraksi pada mata umumnya memang dimulai sejak usia muda. Itulah kenapa orang bisa sejak muda memakai kacamata. Namun dengan berkembangnya teknologi, gangguan refraksi atau rabun jauh bisa dihilangkan, yaitu dengan menggunakan lasik (laser-assisted in-situ keratomileusis).

Namun, ketika operasi ini dilakukan di bawah usia dewasa atau 18 tahun, lasik ternyata tidak terlalu memberikan banyak manfaat. Setelah menjalani lasik, kemungkinan mengalami gangguan refraksi masih sangat besar.

Dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Setiyo Budi Riyanto mengatakan, operasi lasik sebaiknya dilakukan setelah usia 18 tahun. Ini karena biasanya ukuran bola mata sudah tidak mengalami perubahan, dengan demikian hasil lasik pun tidak akan berubah.

"Usia 18 tahun adalah batas usia pertumbuhan. Sebelumnya, seluruh anatomi tubuh bisa berubah, berkembang, termasuk anatomi mata," tuturnya kepada Kompas Health pekan lalu, di Jakarta.

Karena masih berkembang hingga usia 18 tahun, maka perubahan yang dilakukan dengan lasik untuk memulihkan gangguan refraksi pun tidak akan bertahan lama. Oleh sebab itu daripada hasilnya tidak optimal, Setiyo menyarankan supaya lasik dilakukan setelah melewati usia 18 tahun.

"Daripada setelah dilasik, kemudian gangguan refraksi datang lagi, jadi harus pakai kacamata lagi, lebih baik setelah usia 18 tahun saja," tegas Direktur Medik JEC Kedoya ini.

Pada prinsipnya, dalam operasi lasik, dokter melakukan pengikisan pada kornea atau bagian terluar dari bola mata. Tujuannya supaya cahaya yang masuk ke mata tepat tiba di titik fokus.

Hal itu didasari oleh gangguan refraksi yang sejatinya adalah gangguan anatomi mata yang membuat cahaya yang masuk ke mata tidak diteruskan tepat pada titik fokus. Inilah yang membuat penglihatan menjadi tidak fokus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau