KOMPAS.com - Keringat di ketiak sering kali mengganggu aktivitas. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Cleveland AOBiome, menyebutkan keringat itu justru dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Peneliti mengklaim, bakteri pada keringat mampu mengobati jerawat hingga luka pada kulit.
Amonia yang merupakan komponen utama dari keringat itu dinilai ampuh mengobati gangguan pada kulit, seperti jerawat. Amonia-oxidising bacteria (AOB) atau bakteri pengoksidasi amonium yang biasa terdapat di tanah dan air selama ini merupakan komponen penting dari siklus nitrogen dan proses nitrifikasi pada lingkungan.
Para peneliti mengatakan bahwa AOB ternyata juga cocok untuk kulit manusia. Hal ini dikarenakan oksidasi amonia - nitrit dan nitrat oksida ternyata baik untuk kulit, termasuk peradangan, relaksasi pembuluh darah dan penyembuhan luka.
Peneliti mencoba pemanfaatan bakteri tersebut pada 24 relawan yang dibagi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan suspensi bakteri pada wajah dan kulit kepala selama satu minggu. Kelompok kedua menggunakan plasebo. Hasilnya, mereka yang menggunakan AOB memiliki kondisi kulit yang lebih baik.
Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan bakteri nitrosomonas yang diisolasi dari sampel tanah organik. Nitrosomonas merupakan bakteri yang memiliki kemampuan untuk merombak senyawa amonia menjadi senyawa nitrit.
Menurut penelitian, tidak ada efek samping dari pengobatan pada kulit dengan AOB. Chief Medical Officer dari AOBiome, Dokter Larry Weiss berencana akan melakukan uji klinis untuk penanganan medis terhadap pasien yang berjerawat maupun bisul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.