Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2015, 14:30 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Para ahli sudah lama mengetahui janin dapat merasakan detak jantung dan suara ibunya. Riset baru menemukan suara ibu berperan penting untuk pendengaran dan perkembangan bahasa bayi prematur. Bicara dengan janin dipercaya bakal meningkatkan kemampuan bahasa.

Riset tersebut dilakukan oleh Harvard Medical School dan dipimpin Dr. Amir Lahav dan teman-temannya di Brigham and Women's Hospital Boston, AS. Hasil riset tersebut membantu menjelaskan riset sebelumnya mengapa bayi mampu mengenali elemen-elemen tertentu bahasa sejak momen kelahirannya.

Tim penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan suara ibu mungkin secara langsung ada kaitannya dengan perkembangan auditory cortex, bagian otak yang memproses bahasa.

Bayi yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 40 dan dilahirkan antara pekan 25 sampai 32 kehamilan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bermain tiga jam memakai rekaman suara ibu mereka dan detak jantung setiap hari selama sebulan. Suara rekaman itu mungkin masih mereka dengar dalam rahim ibu andaikan mereka dilahirkan secara normal. Bayi dalam kelompok kedua hanya mendengarkan suara rumah sakit secara rutin.

Setelah 30 hari otak setiap bayi dipindai memakai ultrasound. Dari pemindaian itu ditemukan bayi yang mendengarkan suara ibunya memiliki auditory cortex yang lebih besar secara bermakna.

"Kami membuktikan bahwa auditory cortex lebih mampu beradaptasi ke suara ibu yang didengar dalam kandungan dibandingkan suara di sekitarnya. Kami berteori paparan suara ibu mungkin memberikan bayi baru lahir kebugaran pendengaran yang diperlukan untuk membentuk perkembangan bagian pendengaran dan bahasa," kata Lahav.

Sebelumnya para ahli sudah merekomendasikan ibu-ibu hamil untuk ngobrol dan menyanyi bagi bayi dalam kandungannya.

Riset baru ini mungkin bakal digunakan untuk membantu perkembangan bayi prematur khususnya ketika mereka dirawat di bangsal perawatan intensif selama pekan pertama hidup mereka. Para peneliti mengatakan penggunaan suara rekaman ibu di bulan pertama kehidupan mereka mungkin berguna bagi bayi baru lahir yang paparan suara ibunya terbatas karena jarang dikunjungi.

Namun mereka mengakui dibutuhkan lebih banyak riset sebelum suara rekaman ibu itu direkomendasikan sebagai alat klinis. "Namun studi ini mulai membuktikan efek suara maternal terhadap perkembangan dini otak," tegas para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau