Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2016, 20:25 WIB

Setelah dua minggu menjalani pola makan itu, kita bisa kembali mengonsumsi sayuran berpati dan serelia utuh seperti oat, quinoa, dan sebagainya, dalam jumlah sedikit.

Penelitian terhadap orang yang menjalani metode diet ini menunjukkan penurunan bobot tubuh hampir satu kilogram setiap minggu, tanpa tersiksa lapar atau pembatasan makan yang ketat.

Begitu berat badan berubah, tentu maksudnya menurun, Anda boleh kembali mengonsumsi karbohidrat yang diproses dalam jumlah sedikit.

Pola makan tersebut tidak radikal atau ekstrem. Tetapi, target kita untuk mendapatkan penurunan berat badan yang bertahan lama, sehat, dan sehat, bisa tercapai.

Bagaimana dengan olahraga? Aktivitas fisik yang teratur memang penting untuk kebugaran dan kesehatan jiwa. Tetapi, hanya melakukan olahraga saja tanpa melakukan perubahan pola makan tak akan berhasil menurunkan berat badan.

Untuk mempercepat penurunan berat badan, disarankan melakukan olahraga intensitas tinggi. Walau semua jenis latihan olahraga bagus, tetapi olahraga dengan itnensitas tinggi terkait dengan perubahan gula darah yang membantu penurunan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com