KOMPAS.com - Banyak orangtua pasti pernah mengalami masalah anak susah makan.
Ada orangtua yang mendapati sang anak terus menutup mulutnya saat didekatkan makanan. Sementara yang lain bisa jadi menemukan bayinya langsung mengibas sendok yang sedang disodorkan.
Melansir dari Kompas.com (02/11/2018), penelitian di Indonesia menunjukkan masalah makan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni inappropriate feeding practice, small eaters, dan parental misperception. Ini penjelasan ketiganya:
Baca juga: MPASI Rumahan Tidak Sama dengan MPASI Murahan
“Ketiga masalah ini seringkali disepelekan dan perlu mendapatkan intervensi karena dapat
mempengaruhi asupan nutrisi dan kondisi kesehatan anak," kata dr Nur Aisiyah Widjaja, SpA(K) dalam keterangan pers Bicara Gizi yang dilakukan Nutricia Advanced Medical Nutrition, Selasa (30/10/2018).
Baca juga: Jangan Menyerah Hadapi Balita Susah Makan
Bagi orangtua yang masih mendapati masalah anak susah makan, janganlah keburu panik. Kami akan memberikan sejumlah tips dan trik.
Melansir dari Buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun (2017) karya Tiga Generasi, ada beberapa cara memperkenalkan makanan pada anak.
Tiga generasi merupakan tim rumah konsultasi anak yang terdiri dari 11 orang. Mereka adalah gabungan psikolog, dokter gigi, dokter spesialis anak, praktisi pendidikan, praktisi anak, hingga ahli teknologi.
Salah satu penulisnya yakni dr. Wiyarti Pambudi, Sp.A, IBCLC yang sehari-hari beraktivitas sebagai dosen Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara. Ia juga aktif menjadi dokter anak di salah satu rumah sakit di DKI Jakarta.
Oleh mereka, dijelaskan ada 7 cara mengatasi anak susah makan yang patut dicoba. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Orangtua jadi contoh
Para orangtua bisa menjajal untuk benar-benar riil memperlihatkan kepada bayi cara memakan makanan yang ingin diberikan. Dengan begitu, anak diharapkan bisa mengetahui cara makan hingga tertarik untuk ikut melahap makanan.
2. Buat suasana menyenangkan
Aktivitas makan bisa diselingi dengan kegiatan bermain menggunakan mainan atau boneka yang pura-pura ikut memakan makanan yang ingin disuapkan kepada anak. Hal ini bisa dilakukan untuk mencontohkan anak makan dan menciptakan susana senang sehingga nafsu makan anak meningkat.
3. Libatkan dalam menyiapkan makanan
Para orangtua bisa melibatkan anak untuk membeli atau ikut meletakkan bahan makanan bergizi pada makanannya. Hal ini untuk menghindari kesan paksaan yang diberikan oleh orang tua.