Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angina: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 27/01/2020, 09:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Kadar kolesterol tidak sehat
  • Tekanan darah tinggi
  • Merokok
  • Diabetes
  • Kegemukan atau obesitas
  • Sindrom metabolik
  • Tidak aktif
  • Diet yang tidak sehat
  • Usia yang lebih tua (Risiko meningkat untuk pria setelah berusia 45 tahun dan wanita setelah berusia 55 tahun)
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini

Diagnosis angina

Semua nyeri dada sebaiknya diperiksa oleh dokter.

Dokter akan membantu Anda mendeteksi apakah nyeri dada itu adalah angina stabil atau bukan.

Baca juga: 6 Cara Membuat Salad yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Jika tidak stabil, Anda kemungkinan akan dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

Hal ini diperlukan untuk mencegah serangan jantung.

Saat pemeriksaan, dokter kemungkinan besar akan melakukan pemeriksaan fisik, bertanya tentang gejala yang dirasakan, faktor risiko hingga riwayat keluarga tentang penyakit jantung.

Jawablah dengan lengkap pertanyaan dokter untuk mengantisipasi kemungkinan paling buruk yang menimpa kesehatan Anda.

Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin harus Anda jawab:

  1. Berapa lama Anda mengalami kondisi ini?
  2. Pada skala 1 (ringan) hingga 10 (kritis), apa tingkat ketidaknyamanan Anda?
  3. Perilaku apa yang memprovokasi rasa sakit? Aktivitas fisik? Memakan?
  4. Apa yang meringankan ketidaknyamanan?

Tes angina

Jika Anda terdiagnosis mengidap angina tidak stabil atau angina yang berhubungan dengan kondisi jantung yang serius, dokter besar kemungkinan akan merekomendasikan tes dan prosedur, sebagai berikut:

  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Pengujian stres
  • Tes darah
  • Sinar-X dada
  • Angiografi koroner dan kateterisasi jantung
  • Angiografi tomografi terkomputasi

Pengobatan angina

Ada beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan untuk membantu Anda mengurangi tingkat dan intensitas rasa sakit angina. Berikut caranya:

  • Perubahan gaya hidup
  • Konsumsi obat-obatan
  • Prosedur pengobatan jantung
  • Rehabilitasi jantung

Cara itu juga bisa mencegah atau menurunkan risiko serangan jantung yang dapat berujuang pada kematian.

Nyeri dada bukan tanda penyakit jantung

Tidak semua nyeri dada adalah tanda penyakit jantung.

Berikut beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada:

  • Emboli paru (penyumbatan dalam arteri paru-paru)
  • Diseksi aorta (robeknya arteri utama)
  • Infeksi paru-paru
  • Stenosis aorta (penyempitan katup aorta jantung)
  • Kardiomiopati hipertrofik (penyakit otot jantung)
  • Perikarditis (radang pada jaringan yang mengelilingi jantung)
  • A panic attack

Perbedaan angina stabil dan tidak stabil

Melansir Mayo Clinic, ada perbedaan karakteristik antara angina stabil dan angina stabil yang dapat mengindikasikan kemungkinan serangan jantung.

Baca juga: Manfaat Ajaib Tidur Nyenyak (1): Cegah Jerawat hingga Penyakit Jantung

Berikut perbedaannya:

1. Angina stabil

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau