Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

Kompas.com - 02/02/2020, 15:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Tanaman ini gampang dirawat dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Saat disentuh, tumbuhan ini mengeluarkan bau lemon yang kuat. Sehingga mampu mengusir serangga dan nyamuk.

Baca juga: 3 Cara Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

4. Mitrosa lady diana

Setali tiga uang dengan citrosa mosquito fighter, tanaman ini juga berasal dari Belanda dan gampang tumbuh.

Tumbuhan ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias. Aromanya yang khas, tidak disukai nyamuk.

5. Bunga marigold

Tanaman asli Meksiko dan Guatemala ini punya tampilan cantik dengan kembang berwarna cerah seperti kuning dan oranye.

Kendati cantik, namun aroma kembangnya kurang sedap. Di Indonesia, bunga marigold dikenal sebagai bunga tahi ayam.

Tanaman ini biasanya ditanam di luar rumah sebagai hiasan taman.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

6. Akar wangi

Zaman dahulu, akar wangi jamak digunakan untuk mengusir ngengat di lemari pakaian.

Selain ngengat, tanaman ini juga tidak disukai nyamuk terutama nyamuk DBD.

Akar wangi disebut juga bisa menekan pertumbuhan nyamuk DBD karena aromanya bisa menyingkirkan nyamuk secara signifikan.

7. Kecombrang

Kecombrang termasuk tumbuhan rempah. Bunga, buah, serta bijinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Di Medan, tanaman ini disebut kincung. Tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan campuran atau bumbu penyedap masakan.

Selain itu, kecombrang juga jamak digunakan sebagai obat alami pengusir nyamuk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com