Jamur bisa menjadi alergen dan memicu batuk. Cek kelembaban kamar dengan perangkat higrometer.
Tingkat kelembaban udara di kamar tidur yang ideal berkisar 50 persen.
Batuk dapat dipicu alergi. Satu-satunya cara menghilangkan batuk alergi adalah dengan menghindari alergen atau sumber alergi.
Pemicu alergi yang umum adalah jamur, bulu hewan peliharaan, dan debu.
Untuk mengatasinya, Anda bisa membersihkan rumah secara berkala dengan penyedot debu, mencuci sarung bantal dan seprai dengan air panas seminggu sekali, dan rajin mandi.
Baca juga: 6 Pilihan Menu Makanan untuk Penderita Asam Lambung
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit saat asam lambung naik sampai ke kerongkongan juga bisa memicu batuk di malam hari.
Untuk mengatasinya, Anda disarankan mengelola GERD dengan cara menghindari makanan yang memicu rasa terbakar di dada (heartburn) tersebut.
Selain itu, hindari makan empat jam sebelum tidur agar GERD tidak kambuh.
Minuman teh panas dan madu dapat menenangkan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan mengurangi produksi lendir.
Namun, Anda perlu berhati-hati saat memberikan madu kepada anak-anak, karena rentan menimbulkan risiko keracunan makanan.
Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Terasa Mengganggu, Coba 7 Tips Mudah Berikut
Batuk di malam hari bisa kumat saat Anda tidur dengan posisi tubuh dan kepala sejajar.
Pasalnya, gravitasi membuat posisi lendir menggenang di bagian belakang tenggorokan dan memicu batuk.
Solusinya, atur posisi bantal sedikit lebih tinggi, tanpa membuat sakit leher.
Selain itu, Anda juga bisa mengganti posisi tidur secara berkala agar lendir tidak menggenang dan bikin batuk.
Cara sederhana ini cukup efektif meredakan sakit tenggorokan dan batuk berdahak.